Bank Jateng Dukung Penanganan Stunting lewat Bantuan Beras Fortifikasi

- Kamis, 2 Februari 2023 | 15:59 WIB
Pemprov Jateng, Bank Jateng, dan UGM berkolaborasi untuk mempercepat penurunan tengkes melalui pemberian beras fortifikasi kepada masyarakat sebagai bentuk intervensi spesifik. (dok Bank Jateng.)
Pemprov Jateng, Bank Jateng, dan UGM berkolaborasi untuk mempercepat penurunan tengkes melalui pemberian beras fortifikasi kepada masyarakat sebagai bentuk intervensi spesifik. (dok Bank Jateng.)


MAGELANG, AYOSEMARANG.COM - Merespons risiko dan dampak tengkes berupa penurunan produktivitas sumber daya manusia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi untuk mempercepat penurunan tengkes melalui pemberian beras fortifikasi kepada masyarakat sebagai bentuk intervensi spesifik.

Beras fortifikasi adalah beras yang telah dicampur dengan kernel mix dengan proporsi tertentu yang berisi kandungan berbagai vitamin dan mineral sesuai dengan kebutuhan kecukupan gizi.

Direktur Teknologi Informasi (TI) Konsumer dan Jaringan Bank Jateng Dodit Wiweko Probojakti mengatakan, pihaknya, sebagai BUMD, memiliki kemampuan untuk mendukung program-program dari Pemprov Jateng. Yakni dengan memberikan dana sebagai wujud nyata partisipasi dalam penyelesaian problem strategis di daerah.

Baca Juga: Lirik Sholawat Tholaal Badru Alaina, Latin dan Terjemahan, Pujian untuk Nabi Muhammad SAW

“Penanganan prevalensi stunting merupakan program strategis dari pemerintah (pusat), sehingga harus didukung oleh seluruh pemerintah provinsi, dan tentu didukung oleh BUMD, termasuk Bank Jateng,” jelas Dodit, Selasa 31 Februari 2023.

Untuk menandai peluncuran pilot project penanganan tengkes dengan beras fortifikasi itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan penyerahan beras fortifikasi kepada perwakilan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis di Balai Desa Donorojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa 1 Februari 2023.

UGM, dalam hal ini, berkontribusi dengan pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) membangun desa dan magang. Mahasiswa berikut dosen pendamping lapangan akan melakukan pendampingan dan pengawasan selama lima bulan.

Baca Juga: Sebelum Viral, Ternyata Ini 6 Artis yang Nikah di KUA, Asli Sederhana Maksimal!

Melalui intervensi penanganan tengkes dengan konsumsi beras fortifikasi, diharapkan bisa menurunkan angka prevalensi tengkes secara nasional sebesar 14 persen pada 2024.***

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X