Apa Alasan Supermarket seperti Giant dan Transmart Menutup Besar-besaran Gerainya?

AYOSEMARANG.COM -- Tutupnya gerai Transmart di Indonesia secara besar-besaran ternyata telah diperkirakan oleh beberapa ahli.

Salah satunya Aris Setiyo, orang yang berpengalaman di bidang key account mengungkapkan pendapatnya di platform Quora mengenai hal tersebut.

"Sebagai seorang yang bekerja di bidang key account, tutupnya Giant ini sedikit sudah diperkirakan dari beberapa tahun sebelumnya," ungkapnya.

Baca Juga: Mengapa Carefour setelah Berganti Nama Menjadi Transmart Banyak Mengalami Penutupan Gerai?

Sebelumnya, pada 2021 lalu HERO telah menutup seluruh gerai Giant di Indonesia. Hal itu merupakan kebijakan perusahaan yang menangkap penurunan orang yang belanja ke hypermarket dalam beberapa tahun terakhir.

Balik kembali ke pembahasan, Aris Setiyo dalam forum Quora menjabarkan poin-poin penting alasan penutupan gerai Transmart berdasarkan kacamata dan ilmunya di bidang tersebut.

- Turunnya frekuensi belanja dan basket size konsumen di Carrefour Transmart.

Ini tak lain berdasarkan dari data shopper trend yang dirilis oleh AC Nielsen setiap tahun. Tren-nya menunjukkan penurunan. Trend konsumen berbelanja sekarang meningkat ke format minimarket (Indomaret dan Alfamart).

Baca Juga: Gerai Transmart Indonesia Banyak yang Tutup, Salah Siapa?

Jika berdasarkan surveynya, top of reason yang pertama adalah karena tempat lokasi yang dekat dan strategis, kemudian yang kedua karena harganya yang terbilang lebih murah.

- Harga

Semakin ke sini harga produk di Transmart umumnya lebih mahal. Namun ini bisa karena dua hal. Pertama karena penjualan menurun sehingga butuh margin yang besar untuk menutupi cost operasional dan kedua promo dari supplier sudah tak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

Kenapa ini terjadi? Lanjut ke poin berikutnya.

Baca Juga: Benar Transmart Kini Sepi? Netizen Sebut Fakta Ini: di Tangerang Sudah Megap-megap