AYOSEMARANG.COM -- Pertemuan antara Erick Thohir yang kini menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI dengan Gianni Infantino yang merupakan Presiden FIFA telah terjadi 2 babak sebelum akhirnya menghasilkan keputusan tuan rumah Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 dibatalkan.
Erick Thohir yang sebelumnya bukan Ketum PSSI itu melakukan lobby serupa ketika Indonesia tersandung tragedi Kanjuruhan, dan pertemuan dengan FIFA pimpinan Gianni Infantino guna membicarakan status tuan rumah Piala Dunia U-20.
Pembicaraan serupa dilakukan antara Erick Thohir dengan Gianni Infantino sebagai delegasi PSSI dan FIFA agar Timnas Indonesia bertahan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pasca adanya penolakan kehadiran Timnas Israel, namun kini lobby harus gagal.
Thohir yang kala itu sekedar menjabat sebagai Menteri BUMN RI melakukan pertemuan dengan Gianni Infantino di Doha, Qatar, tanggal 5 Oktober 2022.
Hal tersebut dilakukan agar Indonesia terhindar dari hukum yang bisa dijatuhkan FIFA.
Sebabnya saat itu, Indonesia mengalami tragedi Kanjuruhan yang mengerikan dengan ratusan korban nyawa tercatat.
Hal ini menjadi pelanggaran karena gas air mata yang digunakan petugas dianggap tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dalam sepak bola.
Pelanggaran pasal 19 mengenai Stadium Safety and Security Regulation adalah yang disorot.
Karena dalam poin b, penggunaan senjata api maupun gas air mata tidak boleh dilakukan.
Upaya lobby yang dilakukan Erick Thohir berbuah manis karena setelah pertemuan, Indonesia terhindar dari hukuman.
Lebih istimewa lagi, status tuan rumah Piala Dunia U-20 berhasil juga dipertahankan untuk 2023 ini.
Lobby Lagi, Tapi Kini Berbuah Gagal
Kedatangan Timnas Israel menimbulkan polemik politik di Indonesia yang merupakan kontestan Piala Dunia U-20 ini.
Hal tersebut ditentang bahkan dilarang kehadirannya oleh beberapa pihak, tak terkecuali dua pemimpin daerah.
