AYOSEMARANG.COM -- Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 menjadi perhatian dunia karena jumlah korbannya yang begitu besar.
Karena tragedi Kanjuruhan ini ada 7 jenis sanksi dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang mungkin saja akan dijatuhkan untuk Indonesia.
Tak bisa disangkal, tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 ini merupakan salah satu tragedi kerusuhan suporter sepak bola yang terburuk dalam catatan sejarah Indonesia.
Baca Juga: Ada Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Polres Batang Tunda Pertandingan Persibat Vs PSISa Salatiga
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa jumlah korban meninggal dunia sebanyak 127 jiwa.
Tak bisa disangkal, tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 ini merupakan salah satu tragedi kerusuhan suporter sepak bola yang terburuk dalam catatan sejarah Indonesia.
Beberapa media internasional yang sudah menyoroti kericuhan suporter ini adalah The Guardian, New York Times, Al Jazeera, hingga Reuters.
Awal kericuhan ini disebabkan oleh kekecewaan Aremania, suporter Arema FC, karena tim kesayangannya mengalami kekalahan dari Persebaya Surabaya.
Pertandingan yang digelar pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur itu berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya Surabaya.
Suporter yang kecewa turun ke dalam lapangan dan menyebabkan suasana menjadi tidak kondusif.
Baca Juga: Ramzi Ungkap Kondisi Terbaru Lesti Kejora Usai Alami KDRT oleh Rizky Billar
Guna meredakan kemarahan suporter, polisi terpaksa melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter.
Akibatnya, banyak penonton mengaku bahwa mereka mengalami sesak napas akibat gas air mata.
Artikel Terkait
Buntut Ricuh Suporter Usai Pertandingan Arema FC vs Persebaya, Liga 1 Disetop Sementara
PSSI Larang Arema FC Jadi Tuan Rumah Akibat Ricuh Usai Laga Versus Persebaya
Polisi Sebut Korban Meninggal Rusuh Arema FC vs Persebaya 127 Orang, Kini Dikabarkan Bertambah Jadi 153 Jiwa
Imbas Kerusuhan Suporter Arema, Ini Kejelasan Pertandingan PSIS Semarang vs Bhayangkara FC
Arema FC Buat Crisis Center Usai Tragedi Kanjuruhan, Ini Lokasi dan Cara Menghubungi Lewat Nomor Telepon