Mahasiswa Ilkom USM Gelar Kampanye Gender dan Minoritas di SMAN 2 Mranggen

- Jumat, 26 Mei 2023 | 14:46 WIB
Mahasiswa Ilkom USM Gelar Kampanye Gender dan Minoritas di SMAN 2 Mranggen
Mahasiswa Ilkom USM Gelar Kampanye Gender dan Minoritas di SMAN 2 Mranggen

AYOSEMARANG.COM -- Apapun bentuk permasalahan yang menghampiri, akan selalu ada solusi tanpa melibatkan kekerasan.

Kekerasan dalam bentuk suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), penghinaan fisik, status sosial, dan sebagainya, tidak boleh dilakukan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Mranggen, Sugiharto, S.Pd., M.Pd. pada Kampanye Gender Dan Minoritas yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM di ruang lab komputer SMAN 2 Mranggen, Selasa 23 Mei 2023. 

Baca Juga: Dosen Fakultas Ekonomi USM Sosialisasikan UU HPP Kepada UMKM

"Semuanya bisa diselesaikan baik-baik karena siapa tahu korban yang pernah kita bully akan mejadi penolong di masa depan. Hidup itu dinamis, seperti garis sinus cosinus (dalam matematika) yang dapat naik turun,” jelas Sugiharto.

Dia mengatakan, ciri khas generasi Z adalah membentuk jaringan sosial. Seperti koneksi antar teman yang dapat membuka banyak peluang. Kalau masih berfikir untuk individualis maka sulit untuk mencapai kesuksesan.

Sugiharto mengucapkan terima kasih kepada Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM yang telah mengambil tema tersebut.

“Terima kasih USM yang telah mengambil tema yang tepat sekali. Kekerasan yang berupa fisik, verbal, maupun tindakan pelecehan dengan gerakan tubuh tidak boleh ditujukan didunia nyata maupun maya,” tandasnya.

Baca Juga: Raih Emas SEA Games, Rektor USM Beri Penghargaan dan Beasiswa S2 ke Alfeandra Dewangga

Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua UKM Pilus (Pusat Informasi dan Layanan Konseling USM), Oktavia Nurismawati pada kampanye dengan tema “Mengenal Toxic Relationship Lebih Dini” bahwa hubungan antar dua orang seringkali timbul kekerasan.

“Kekerasan yang terjadi dalam suatu hubungan dapat menyebabkan hubungan yang terjalin menjadi tidak sehat,” kata Oktavia.

Toxic relationship adalah istilah dari hubungan tidak sehat yang sering didengar kebanyakan orang. Bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, toxic berarti racun, sehingga dapat disimpulkan toxic relationship adalah hubungan tidak sehat yang berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun mental seseorang.

“Hubungan yang tidak sehat memiliki beberapa jenis yang diklasifikasikan berdasarkan perilaku yang diberikan pelaku kepada korban,” tuturnya.

Baca Juga: RESMI! USM Tuan Rumah Ajang Talenta Pendidikan Tinggi Tahun 2023, Rektor Teken PKS dengan BPTI

Halaman:

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X