Seminar Internasional di Unika, Para Ahli Sumbang Pikiran untuk Pengentasan Kemiskinan Akibat Covid-19

- Senin, 14 November 2022 | 16:48 WIB
Ketua Panitia SIC Dr Dra Ekawati Marhaenny Dukut M Hum (kanan) dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata Semarang Dr Y Trihoni Nalesti Dewi SH MHum saat jumpa pers di kampus Unika, Senin 14 November 2022. (dok Unika Soegijapranata Semarang)
Ketua Panitia SIC Dr Dra Ekawati Marhaenny Dukut M Hum (kanan) dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata Semarang Dr Y Trihoni Nalesti Dewi SH MHum saat jumpa pers di kampus Unika, Senin 14 November 2022. (dok Unika Soegijapranata Semarang)

 

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Soegijapranata dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Tengah, yang juga bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional selama dua hari, 15-16 November 2022 menggelar Sustainability International Conference (SIC) di kampus Unika Bendan Dhuwur Semarang,

Kegiatan ini merupakan kali pertama digelar dan direncanakan diadakan setiap tahun oleh SCU. Tahun ini, tema yang dipilih untuk SIC yang pertama adalah “Kesetaraan Lingkungan dan Pengelolaan Sumber Daya untuk Pengentasan Kemiskinan”.

Ketua Panitia SIC Dr Dra Ekawati Marhaenny Dukut M Hum menjelaskan tema tersebut ini dipilih karena sudah saatnya bagi para ahli dibidangnya sebagai peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk mengentaskan garis kemiskinan di negara kita. Seperti diketahui, pandemi global Covid-19 telah berdampak pada semua aspek wilayah perkotaan dan pedesaan.

Berdasarkan ‘World Bank Data’ pada tahun 2020, tingkat kemiskinan di dunia mengalami peningkatan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun. Sekitar 100 juta orang saat ini hidup dalam kemiskinan. Selain pandemi global, populasi yang berlebihan juga menambah jumlah kemiskinan.

Baca Juga: Unika Semarang Gelar Kuliah Umum, Branding Kuliner Kota Solo Jadi Topik Bahasan

''Mengingat kemiskinan yang ada dan perlu ditangani dalam multidisiplin kami, kami membagi fokus dan ruang lingkup konferensi menjadi empagt pilar utama, yaitu Teknologi, Komunitas & Kesejahteraan, Ekonomi Sirkular, dan Lingkungan Seimbang,'' jelasnya didampingi Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata Semarang Dr Y Trihoni Nalesti Dewi SH MHum dalam jumpa pers di kampus Unika, Senin 14 November 2022.

Dijelaskannya, konferensi ini merupakan media untuk berbagi penelitian, ide, dan strategi untuk mengatasi kemiskinan. ;;Dengan berbagi solusi dan harapan terbaik kami, kami dapat menghasilkan kolaborasi baru untuk menjadikan dunia kita tempat yang jauh lebih baik untuk ditinggali. Bersama - kita dapat mengembangkan dan mewujudkan program berkelanjutan yang lebih kuat yang dapat,'' paparnya.

Adapun pada hari pertama konferensi, sebagai Pembicara Utama: Profesor Jonathan V. Gochuico, dari Fakultas Bahasa dan Sastra DLSUD-Das Marinas, Filipina. Ia akan membahas tentang Covid-19 dan Digital Divide.  Dari Prof Jonathan ini akan dipaparkan bagaimana teknologi ‘New Normal’ bisa dibuat lebih baik sebagai solusi dari isu-isu keberlanjutan.

Kemudian yang kedua adalah Deputi Riset dan Inovasi Daerah, Badan Riset dan Inovasi Nasional, di Indonesia Dr. Yopi. Yopi akan menyampaikan tentang bagaimana cara untuk memperkuat peran lembaga penelitian dan inovasi daerah di pemerintah daerah dalam menyiapkan kebijakan berbasis bukti untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah yang lebih baik.

Ketiga adalah Professor Asosiasi, Dr. Gerardus Majella Adhyanggono yang juga merupakan Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Katolik Soegijapranata.  Dia akan mempertanyakan bagaimana tradisi lokal masyarakat Jawa Tengah yang disebut Ujungan dan Cowongan dalam memberi kita beban Antroposen, sehingga harus dibuat program sebagai solusi untuk masalah tersebut.

''Di hari kedua, kita akan mendapatkan pencerahan dari Profesor Harold Krikke, yang merupakan profesor di Closed-Loop Supply Chain Universitas Terbuka, Belanda. Dia akan berbicara tentang Ekonomi Sirkular dengan memahami rintangan dalam transisi. ''

Panitia juga akan menghadirkan Dr. Pungky Sumadi, yang merupakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Tengah. Terakhir, Prof. Budi Widianarko yang merupakan Guru Besar Toksikologi Lingkungan dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata akan menyentuh pilar Keseimbangan Lingkungan. Prof Budi akan membicarakan tentang transformasi sistem pangan perkotaan yang menawarkan jalan menuju kedaulatan pangan.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1067, Pria dengan Bekas Luka Bakar Adalah Jaguar D Saul
''Kami telah menerima 113 abstrak untuk presenter PPT dan 16 untuk Presenter Poster.  Tidak semua dipilih untuk dipresentasikan dan ditampilkan dalam konferensi ini. Anda adalah salah satu dari 77% yang cukup beruntung untuk dipilih untuk menyebarkan penelitian anda di sini. Dalam keseluruhan, kami telah mencatat 206 presenter dan 65 audiens dalam konferensi ini, ditambah banyaknya panitia yang akan melayani semua orang.''

Adapun untuk pembicara dan peserta berasal dari 10 negara seperti Filipina, Pakistan, Belanda, Indonesia, dan dari pengulas pendukung dari Australia, Amerika Serikat, India, Taiwan, Inggris, dan Nigeria.  Dari Indonesia sendiri, peserta berasal dari 16 kota. ***

Halaman:

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X