Tidak Memiliki Murid, 12 Sekolah Dasar di Kendal Terpaksa Ditutup

- Senin, 6 Februari 2023 | 16:43 WIB
Salah satu sekolah dasar yang akan digabung karena tidak produktif dan tidak memiliki siswa. (Edi Prayitno/Kontributor Kendal)
Salah satu sekolah dasar yang akan digabung karena tidak produktif dan tidak memiliki siswa. (Edi Prayitno/Kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Sebanyak 12 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kendal terpaksa ditutup karena tak produktif dan tak memiliki murid.

Sejumlah gedung sekolah yang ditutup nantinya akan dimanfaatkan untuk PAUD, sementara lainnya akan difungsikan sebagai gudang dan dibiarkan begitu saja.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, ada 12 SD yang dimerger atau digabung dengan SD terdekat. Penggabungan ini sudah melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Kendal tahun 2022.

Baca Juga: Cegah Upaya Penculikan, SDN Pandean Lamper 3 Semarang Perketat Keamanan

“Ada beberapa pertimbangan SD harus dimerger, mengingat kondisi sarana prasarana, kondisi jumlah siswa yang tidak memadai,” katanya, Senin 6 Februari 2023.

Alasan lainnya adalah untuk meningkatkan pelayanan pendidikan, supaya lebih efektif, efesien, dan optimal. SD yang ditutup tersebut menginduk ke SD yang terdekat, sehingga tidak menyulitkan sisa murid yang harus pindah.

”Tujuannya supaya proses belajar mengajar menjadi lebih baik,” imbuhnya.

Salah satu SD yang ditutup adalah SD Negeri 2 Ngilir Kecamatan Kota Kendal, yang kemudian digabungkan dengan SD Negeri Ngilir 1.

Baca Juga: 6 Wisata Edukasi di Jepara Ini Wajib Kamu Kunjungi

Kepala SD Negeri 1 Ngilir, Surahmawati menuturkan, sekolahnya pernah tidak ditempati sejak 2021 karena menyisakan 5 siswa saja.

“Kemudian dipindah ke SD Negeri 3 Bandengan dengan pertimbangan yang lebih dekat. Dan kini SD Negeri 1 Ngilir memiliki 98 murid. Rata-rata, semua kelas mulai kelas 1 sampai kelas 6 jumlahnya kurang dari 20 anak, bahkan untuk kelas 1 hanya ada 12 anak,” katanya.

Surahmawati menambahkan, kurangnya jumlah murid karena masyarakat sekitar lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah yang berbasis agama, baik yang swasta maupun Madrasah Ibtidaiyah Negeri.***

Editor: Rahma Rizky Wardani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X