Dino Patti Djalal: Skenario Terbaik, China Menjadi Saudara Bagi ASEAN

- Selasa, 10 September 2019 | 21:30 WIB
Pendiri organisasi kebijakan luar negeri Foreign Community Policy Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal (Antaranews)
Pendiri organisasi kebijakan luar negeri Foreign Community Policy Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal (Antaranews)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM -- Saat memberikan paparan dalam acara simposium Jakarta Forum bertajuk 'Perkembangan China dan Masa Depan China dan ASEAN dan China Bersama', Dino Patti Djalal, berharap China dapat mengambil peran sebagai saudara yang baik dalam hubungan dengan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). 

"Skenario terbaik adalah dimana China menjadi saudara yang baik (good brother) bagi negara-negara Asia Tenggara. Bukan sebagai kakak (big brother), karena kita menginginkan hubungan yang setara. Ini harus menjadi format hubungan dan ini membutuhkan banyak kecerdasan, kepekaan dan pengendalian dari kedua belah pihak," kata Pendiri organisasi kebijakan luar negeri Foreign Community Policy Indonesia (FPCI) tersebut, di gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Selasa (10/9/2019). 

Salah satu langkah yang dia sebut sebagai salah satu bentuk peran China menjadi mitra yang setara adalah saat negara tersebut mengubah inisiatif 'One Belt One Road' menjadi 'Belt End Road'.

AYO BACA : Menhub Sambut Baik Rencana China Garap Transportasi Ibu Kota Baru

"Ketika 'One Belt One Road' muncul dan banyak perhatian yang ditujukan ke inisiatif tersebut, China mengubahnya menjadi inisiatif 'Belt End Road'. China mengubah konsepnya dan itu yang kita sukai. China sudah menjadi negara besar, stay humble," katanya.

Dalam paparannya tentang peran China sebagai saudara bagi ASEAN itu, Dino menyebut China kerap menggambarkan negara tersebut dengan dua simbol, yakni naga dan panda.

"Harapan saya agar China dapat sebisa mungkin berusaha untuk lebih banyak mencerminkan panda ketimbang sosok naga. Saya menghargai kerendahan hati China kepada negara-negara berkembang," katanya.

AYO BACA : Pengusaha dan DPR Dukung Mendag Lobi China Cabut Pembatasan Impor

Dia meyakini bahwa China sudah menjadi negara adi daya dan sikap rendah hati tersebut dapat membawa dampak baik bagi hubungan dengan negara-negara anggota ASEAN.

Sementara itu, Duta Besar China untuk ASEAN Huang Xilian, menanggapi analogi panda dan naga tersebut dengan mendobrak cerminan sosok naga yang banyak dikenal masyarakat global.

"Dalam penggambaran Barat, naga dilihat sebagai sosok yang asertif, namun dalam budaya China, naga membawa pertanda baik. Tidak mengeluarkan api, malah mengeluarkan air dan membawanya ke area-area yang kekeringan. Tidak berbahaya," kata Dubes Huang.

Menurut dia, kerendahan diri dan perdamaian telah tertanam dalam budaya China, sebagaimana digambarkan dalam sosok naga yang dia jelaskan.

AYO BACA : ASEAN jadi Pasar Besar, Indonesia Diharapkan Bisa Bersaing

Editor: Adib Auliawan Herlambang

Tags

Rekomendasi

Terkini

X