Buat 1.083 Ecobrick, SMAN 1 Sukorejo Raih Leprid
Senin, 14 Oktober 2019 Adib Auliawan Herlambang

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Mengurangi limbah plastik dan bentuk kepedulian terhadap lingkungan, ribuan siswa SMA Negeri 1 Sukorejo Kendal memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrick. Ecobrick yang dibuat ribuan siswa ini nantinya akan dimanfaatkan menjadi barang yang berharga. Kepedulian siswa dan guru membuat ribuan ecobrick ini mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia atau Leprid.
Senin (14/10/2019), ribuan siswa dan guru ini tengah memotong-motong limbah atau sampah plastik bekas minuman kemasan. Usai dipotong-potong limbah plastik tersebut dimasukan ke dalam botol bekas kemasan air mineral kemudian dipadatkan dengan kayu. Butuh 250 gram sampah plastik untuk mengisi botol kemasan air mineral ini hingga benar-benar padat.
Kegiatan mengolah limbah plastik menjadi ecobrick ini sudah dilakukan SMA Negeri 1 Sukorejo sepekan terakhir sebagai bentuk kepedulian terhadap sampah plastik yang kian banyak. Tidak hanya itu pembuatan ecobrick ini juga dilakukan untuk mengolah limbah plastik menjadi barang yang lebih berguna.
AYO BACA : Menjelajahi Reruntuhan Candi Trisobo, Menelusuri Jejak Mataram Kuno
Salah satu siswa, Elma Fitria mengatakan pembuatan ecobrick ini untuk mengurangi sampah plastik yang kian banyak.
“Melalui pengolahan secara baik dengan dibuat ecobrick nantinya sampah plastik bisa berguna untuk kerajinan maupun rumah,” katanya.
Kepala SMA Negeri 1 Sukorejo, Siti Nur Wikowati menjelaskan pembuatan ecobrick ini upaya menyadarkan kepada siswa bahwa plastik tidak bisa terurai dalam waktu cepat.
AYO BACA : Sineas Kendal Garap Kalang Obong
“Untuk itulah siswa diarahkan untuk bisa mengelola sampah atau limbah plastik minimal di lingkungan rumah menjadi barang yang lebih bermanfaat,” jelasnya.
Dikatakan kepala sekolah, langkah yang mudah dengan memotong-motong menjadi kecil-kecil dan dimasukan ke dalam botol kemasan air mineral untuk dijadikan ecobrick.
“Nantinya ecobrick ini bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan seperti kursi dan meja bahkan pembatas taman pengganti semen,” imbuh Siti Nur Wikowati.
Langkah siswa dan guru SMA Negeri 1 Sukorejo memanfaatkan limbah plastik menjadi ecobrick ini mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia atau Leprid. Lembaga ini menilai ecobrick yang dibuat siswa dan guru ini mencapai jumlah besar sebanyak 1.083 buah.
“Jika dalam satu ecobrick memanfaatkan sampah 200 gram maka jumlah sampah yang di kelola sangat besar. Kerajinan daur ulang dari bahan sampah plastik ini merupakan prestasi membanggakan,” kata Direktur Leprid Paulus Pangka.
Namun ia berharap tidak ada lagi pemecahan rekor pembuatan ecobrick lagi karena sampah yang dimanfaatkan dan dikelola sudah makin berkurang. Dari catatan Leprid pengelolaan daur ulang sampah yang masuk dalam rekor antara lain melukis dengan menggunakan media kaleng bekas, membuat dakon dari bahan bekas, pembuatan bonsai dari perca batik dan melukis eco kreatif dengan botol.
AYO BACA : Santap Ayam Goreng, Puluhan Siswa SMA 1 Weleri Keracunan
Source: Edi prayitno/kontributor kendal
Editor: Adib Auliawan Herlambang