PSK Gambilangu Kendal Kemas-Kemas
Senin, 18 November 2019 Adib Auliawan Herlambang

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kabupaten Kendal bersama kementerian sosial menyatakan komplek lokalisasi Gambilangu di Desa Sumberejo Kaliwungu Kendal ditutup dan dilarang melakukan praktek prostitusi. Dengan keputusan ini sejumlah Pekerja Seks Komersil (PSK) mulai berkemas-kemas untuk kembali ke kampung halamannya.
Dari pantauan, Senin (18/11/2019) siang, lokalisasi yang dihuni lebih dari 250 PSK itu nampak lengang. Meski begitu masih ada sejumlah PSK yang menjajakkan diri dengan mangkal di depan rumah bordil mereka masing-masing.
Beberapa diantaranya mulai mengemasi barang-barang mereka untuk dibawa pulang ke kampung halamannya. Sebab, pukul 08:00 WIB, Selasa (19/11/2019) pagi, komplek lokalisasi yang sudah puluhan tahun bercokol itu akan ditutup oleh Bupati Kendal bersama Menteri Sosial (Mensos) RI.
Seperti dilakukan VTA, 27 asal Kecamatan Boja. Ia nampak mengemasi barang-barang pribadinya kedalam kertas karton (kardus). VTA mengaku jika ia akan kembali desanya untuk menjalani hidup sebagai ibu rumah tangga.
“Ya, mau gimana lagi mas. Sudah tidak ada pilihan. Besok (hari ini, Red) kan tutup, mau disini juga kerja dan makan apa!,” katanya.
AYO BACA : Warga Wadul Bupati Kendal, Mulai Tunjangan RT/RW hingga Jalan
Ia mengaku belum mengetahui akan kerja apa setelah kembali ke kampung halaman nanti. Sebab ia tidak mengetahui besarana uang jaminan hidup (jadup) atau uang tali asih yang akan mereka terima dari Kemensos maupun Dinsos Kendal.
“Ndak tau mau kerja apa, yang penting dirumah dulu aja,” kata wanita yang sudah setahun lebih menjadi PSK di Lokalisasi Gambilangu ini.
Hal senada dikatakan SKR, 26 PSK lainnya asal Kabupaten Jepara. Ia mengaku justru tidak mendapatkan uang tali asih meskipun sebelumnya dirinya sudah masuk dalam pendataan. “Tidak tahu, padahal juga sudah buka rekening bersama. Tapi diakhir dari 250 PSK yang dapat tali asih hanya 100 PSK saja,” akunya.
Meski begitu ia tetap berkemas, lantaran sudah tidak diperbolehkan melayani pria hidung belang di Gambilangu.
“Hari ini mengemasi barang-barang, besok rencana pulang ke Jepara. Ya bertahaplah barang mulai diangkut dibawa pulang,” tandasnya.
AYO BACA : Jika Tak Terbukti Rekayasa, Pelaporan Dewi Tanjung Terhadap Novel Baswedan Dihentikan
Menanggapi hal tersebut, Ketua Resosialisasi Gambilangu, Kasmadi mengaku jika penutupan sudah melalui kesepakatan bersama antara mucikari atau warga setempat, para PSK dan pengurus Resos.
“Sebab ini program nasional, jadi mau tidak mau kami harus melaksanakannya,” katanya.
Ia mengakui jika memang dari awal jumlah PSK yang didaftarkan ada 250 PSK. Namun setelah dicek oleh Kemensos turun jadi 194 PSK. Kemudian dilakukan sosialisasi dan verifikasi hanya 145 PSK yang bisa menerima.
“Namun data terakhir, dari Kemensos hanya memberikan uang taliasih kepada 100 PSK saja. Lainnya tidak mendapatkan,” akunya.
Dari 100 PSK tersebut nantinya akan mendapatkan uang taliasih sebesar Rp 6 juta sebagai modal usaha dan jaminan hidup.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinsos Kendal, Joko Supratikno mengatakan jika penutupan lokalisasi Gambilangu Kendal akan dilaksanakan berbarengan dengan Gambilangu Kota Semarang. Hal itu karena letaknya yang berdekatan bahkan satu komplek.
Penutupan dilaksanakan secara resmi oleh Mensos dan Sekretaris Jendral (Sekjen) Direktorat Jendral (Dirjen) Rehabilitasi Sosial dan Direktur Direktotorat Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang.
“Selain itu akan hadir Bupati Kendal bersama Walikota Semarang,” imbuhnya.
AYO BACA : Dapat Ancaman Dibakar, Polres Geledah Lapas Kendal
Source: Edi prayitno/kontributor Kendal
Editor: Adib Auliawan Herlambang