Moci Tradisi Ngeteh Ala Wong Tegal, Ini Maknanya
Sabtu, 23 November 2019 Adib Auliawan Herlambang

TEGAL, AYOSEMARANG.COM -- Bagi orang Indonesia, ngeteh sudah menjadi tradisi wajib untuk dinikmati sebelum mengawali aktivitas, santai maupun menjamu tamu.
Di Tegal sendiri, ada tradisi moci, yakni menikmati sajian teh yang dituangkan ke dalam poci yang terbuat dari tanah liat.
Aroma teh yang dituangkan ke dalam poci tanah liat pun memberikan nikmat tersendiri.
Selain memberikan cita rasa yang berbeda, moci juga memiliki makna yang dalam. Di antaranya sebuah bentuk keakraban dan sebagai bentuk rasa hormat.
AYO BACA : Mantu Poci, Tradisi Hajatan Mayarakat yang Tak Punya Keturunan
Sejarahwan Pantura Wijanarto, mengatakan, seseorang belum dikatakan dekat atau akrab apabila belum moci bareng.
"Iya, jadi seseorang belum dikatakan akrab apabila belum pernah diajak moci. Karena moci itu tidak ada batasan waktu," ujar Wijan saat dihubungi Ayotegal.com, Sabtu (23/11/2019).
Karena mereka yang moci, tidak akan minum sekali dua kali tetapi sampai dengan ada rasa bosan.
Menurutnya, moci akan menjalin keakraban karena bisa dijadikan ruang diskusi. Sehingga tercetus istilah 'moci karo ndopok' atau moci sambil ngobrol.
AYO BACA : Bupati Tegal: Pola Asuh Pendidikan Anak Itu Bermain
"Kalau di Solo dan Jogja ada wedangan, kalau orang Tegal punya tradisi moci," ucapnya.
Selain keakraban, yang paling menarik adalah moci merupakan bentuk penghormatan atau apresiasi kepada tamu.
"Karena wilayah pantura cenderung mlastar (royal) dan terbuka, jadi siapapun akan diterima dan dijamu," katanya.
Dikatakan Wijan, tradisi ngeteh mulai dikenal masyarakat luas sejak abad 20-an yang dikenalkan oleh peranakan Tionghoa di wilayah nusantara.
"Tradisi ngeteh diawali oleh China dan Jepang yang pada saat sekira abad ke 18-an masuk ke wilayah nusantara," jelasnya.
Dulu, kata Wijan, tradisi ngeteh hanya bagi kaum elite saja. Namun sekarang sudah menjadi tradisi bersama.
Bahkan, di Tegal ada upacara mantu poci, tradisi yang digunakan untuk mereka yang tidak mempunyai anak.
AYO BACA : Sate Kambing Batibul dan Poci Manjakan Lidah Peserta Forwakada
Source: Lilisnawati/Ayotegal.com
Editor: Adib Auliawan Herlambang