SLAWI, AYOSEMARANG.COM - Al Maliki Center dan Santri Progresif bersama PCINU Hong Kong memulai road show menyapa dua majelis taklim, JRQ di Yuen Long dan dilanjutkan ke majelis Al Munawaroh di Victoria Park.
Gus Muhammad Aqib Malik, Founder Al Maliki Center kepada Ayotegal.com, Minggu (22/12/2019) mengatakan, kedua majelis taklim tersebut merupakan PMI (Pekerja Migran Indonesia).
"Mereka punya kesempatan bisa melingkar dan berkumpul ketika hari libur tiba yaitu Sabtu-Minggu dan tanggal merah. Biasanya dilakukan di taman, ruang terbuka yang longgar dan ruang publik lainnya," kata Gus Aqib.
Dalam kegiatan tersebut, lanjut Gus Aqib, selain tanya jawab persoalan agama, juga mendengarkan berbagai curhatan mereka, dan kemudian saling sharing, saling memotivasi dan menguatkan untuk mengurai bersama berbagai problem yang mereka hadapi.
Beberapa curhatan mereka antara lain, ada yang rindu dengan keluarga di Indonesia, ada yang bingung mau kirim uang ke keluarganya karena menganggap kiriman lewat bank dianggap riba, ada yang cerita majikannya baik banget dengan memberi kesempatan shalat pas jam shalat tiba.
"Termasuk ada juga yang kalau mau shalat harus curi-curi waktu, ada juga yang kangen makanan Indonesia, dan masih banyak yang lainnya," ujar Gus Aqib.
Menurut dia dari perjalanan tersebut penting kiranya para pendakwah yang moderat dan kalangan santri, untuk lebih sering turun gunung dan menyapa serta mendengarkan curhatan PMI.
"Karena dari informasi yang ada, banyak dari mereka yang terpapar paham radikal karena dimasuki ustad-ustad yang keras. Semoga ke depan program seperti ini bisa lebih masif, terstruktur, tidak lain untuk mengawal temen-temen PMI kita yang sedang mencari nafkah di negeri orang," tandasnya.