Tolak Kerajaan Agung Sejagat, Warga Purworejo Kirim Surat
Selasa, 14 Januari 2020 Adib Auliawan Herlambang

PURWOREJO, AYOSEMARANG.COM -- Warga Kecamatan Bayan, Purworejo, mengirim surat penolakan keberadaan Kerajaan Agung Sejagat. Surat tersebut tersebar di media sosial.
Akun Instagram @dinarhapsariprameswari77, pada Selasa (14/1/2020), mengunggah surat penolakan tertanggal 13 Januari 2020 itu ditujukan kepada Bupati Purworejo.
Tertulis dalam surat itu, Kepala Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan juga telah menyatakan menolak adanya Kerajaan Agung Sejagat di wilayahnya.
Terdapat sejumlah poin yang dicantumkan dalam surat tersebut. Poin ini menjelaskan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Kerajaan Agung Sejagat dari 14 Agustus 2019 sampai 12 Januari 2020.
AYO BACA : Keraton Agung Sejagat Klaim Bukan Aliran Sesat
Salah satu poin menjelaskan bahwa warga keberatan dengan pengeras suara yang keras dan menganggu istirahat warga sekitar atas acara Peringatan 1 Tahun Perdamaian Dunia pada pukul 00.00 WIB.
Warga juga keberatan dengan acara peresmian prasasti di KAS yang dianggap menyimpang dan melanggar akidah agama Islam yang dianut oleh warga sekitar.
Dalam pers rilis itu, terdapat kalimat "Bagi siapa saja yang tidak mau tunduk dan patuh menjalankan semua perintah (kebijakan) dari keraton Agung Sejagat dinyatakan sebagai pembangkang (teroris) dan akan berhadapan dengan hukum kaisar dalam bentuk bencana alam dan ketidakabadian, di mana seluruh kerajaan, negara, koloni, dan tribun (republik) yang akan hancur dan hilang ditelan bumi untuk selamanya."
Saat dihubungi Suara.com, akun @dinarhapsariprameswari77 mengaku mendapatkan foto surat penolakuan warga ini dari keluarganya yang merupakan keturunan Mangkunegaran 1.
AYO BACA : FIB Udinus Gandeng Universiti Islam Melaka, Ini yang Dilakukan
Ia pun dalam postingannya meminta pemerintah setempat untuk menyikapi adanya Kerajaan Agung Sejagat.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah digegerkan dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat yang diprakarsai oleh Totok Santosa Hadiningrat bersama istri, Dyah Gitarja.
Mereka juga sedang membangun kerajaan tepatnya di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
"Kami muncul menunaikan janji 500 tahun runtuhnya kerjaan Majapahit pada tahun 1518," kata Totok yang mengklaim diri sebagai Rangkai Mataram Agung dalam jumpa pers di ruang sidang "keraton", Minggu (12/1/2020).
Totok juga mengklaim memiliki jumlah pengikut 425 orang dan terus bertambah. Mereka juga melakukan kirab berkeliling kampung.
AYO BACA : Pemimpin Kerajaan Agung Sejagat Pernah Prediksi World War III 2020
Source: suara.com
Editor: Adib Auliawan Herlambang