Penggerebekan PSK di Padang, Kapitra: Tangkap Juga Orang yang Kasih Uang

- Jumat, 7 Februari 2020 | 16:33 WIB
Praktisi Hukum Kapitra Ampera. [Suara.com/Welly Hidayat]
Praktisi Hukum Kapitra Ampera. [Suara.com/Welly Hidayat]

AYOSEMARANG.COM-- Politikus PDIP Kapitra Ampera meminta Polda Sumatera Barat tak hanya memidanakan PSK berinisial NN (26) dalam penggerebekan protitusi Hotel Kyriad Bumi Minang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, beberapa waktu yang lalu. Ia mendesak polisi segera menindak pihak yang memberikan uang kepada pelanggan yang telah 'memakai' jasa PSK di Ruang 606 itu.

Jangan hanya tangkap pekerja seksnya, tapi tangkap juga orang yang kasih uang kepada pelanggan, atau orang yang bayar pekerja seksnya. Uangnya kan jadi barang bukti, kata Kapitra saat dihubungi Covesia—jaringan Suara.com via WhatsApp, Jumat (7/2/2020).

Hal tersebut diungkapkan Kapitra menanggapi tindakan Andre Rosiade yang melakukan penggerebekan prostistusi online di Hotel Kyriad Bumi Minang. Andre Rosiade politikus Gerindra itu diduga telah menjebak NN sang pekerja seks.

Selain itu, Kapitra juga meminta Polda Sumbar untuk menindak juga pelanggan yang telah memakai jasa NN.

Kapitra menegaskan, orang yang menyewa Ruang 606, tempat penggerebekan terjadi, juga harus dipidana.

AYO BACA : Hampir Mirip, Begini Perbedaan Gejala Virus Corona dengan Batuk dan Pilek Biasa

Yang memakai harus dipidana juga dong. Termasuk yang memberikan fasilitas atau yang booking kamar. Mereka harus dijadikan tersangka, ujar Kapitra yang juga praktisi hukum tersebut.

Kapitra mengatakan, alasan orang yang memesan kamar harus ditetapkan tersangka karena telah menjadi fasilitator prostitusi.

Sebelumnya diberitakan sudah lebih dari sepekan Polda Sumbar meringkus NN. NN saat ini ditahan oleh penyidik Polda Sumbar. Meski demikian, pertanyaan tentang siapa lelaki yang berada di Ruang 606 bersama NN masih samar.

Saat dihubungi Covesia via telepon pada hari kejadian, Minggu (26/1/2020), Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto menyatakan bahwa kasus prostitusi tersebut terungkap berkat adanya informasi dari anggota DPR RI Andre Rosiade.

Andre Rosiade, kata Stefanus, ingin membuktikan bahwa di Kota Padang banyak terjadi prostitusi daring.

AYO BACA : Sektor Pariwisata Terdampak Virus Korona, Pemerintah Siaokan Diskon Tiket Pesawat

Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu, kata Stefanus pula, ingin 'membuka mata' Pemerintah Kota Padang dan DPRD Sumbar agar tidak membiarkan polisi bekerja sendiri, melainkan harus bisa bekerja sama.

Andre ini ingin ikut serta memberantas maksiat tersebut. Ia memancing dan memesan pekerja seks komersial dengan masuk ke aplikasi MiChat melalui akun temannya. Ia pun melakukan transaksi dan disepakati harga Rp800.000 di salah satu hotel di Kota Padang, sebut Bayu.

Halaman:

Editor: Abdul Arif

Tags

Rekomendasi

Terkini

X