MAGELANG, AYOSEMARANG.COM -- Kemenangan PSIS 2-0 atas Arema FC di Stadion Moch Soebroto, Sabtu (14/3/2020) diwarnai kericuhan. Bahkan sesaat sebelum laga berakhir sekitar di menit 89 suporter dari tribun timur merangsek masuk ke lapangan.

Pantauan Ayosemarang.com, sebelum laga dimulai sempat terjadi keributan di antara tribun Barat C. Keributan berasal dari luar stadion karena ada beberapa lemparan batu yang menyulut suporter di tribun membalas dengan lemparan.

AYO BACA : Virus Korona di Lapangan Sepak Bola

Kemudian saat pertandingan memasuki menit akhir terjadi bentrok suporter Arema FC dan penonton yang berada di tribun VIP. Sempat ditengahi aparat namun kericuhan tak bisa dihentikan hingga pertandingan berakhir.

Bahkan suporter yang berada di tribun timur merangsek masuk ke dalam lapangan untuk menuju lokasi kericuhan di tribun barat. Sepanjang Jalan Magelang-Ambarawa dijaga beberapa polisi yang diantaranya membawa senapan laras panjang.

AYO BACA : Selain Berharap Lulus UN, Ribuan Siswa di MAJT Doakan Indonesia Terbebas Covid-19

Laga PSIS kontra Arema FC juga dihujani banyak kartu. Setidaknya ada tujuh kartu kuning dan dua kartu merah dalam laga tersebut.

Atas kericuhan itu PSIS terancam mendapat denda. Bahkan tidak mungkin pihak keamanan tidak akan memberikan ijin untuk laga PSIS selanjutnya di Magelang.

Ketua Panpel PSIS, Danur Rispriyanto menyayangkan kericuhan yang terjadi. ia menyesalkan sumber kericuhan terjadi di menit-menit akhir pertandingan berlangsung.

"Kita sayangkan kericuhan terjadi di menit akhir pertandingan. Kita kecam keras atas tindakan dirigen Arema FC yang memicu provokasi terjadinya kericuhan tersebut," tandasnya.

AYO BACA : Merebak Covid-19, Dokter PSIS Batasi Pemain Asing Bertemu Rekannya