Libur Sekolah, Siswa SMP di Batam Nyambi Jadi Mucikari Prostitusi Online
Jumat, 03 April 2020 Adib Auliawan Herlambang

BATAM, AYOSEMARANG.COM -- Penerapan belajar dari rumah yang diinstruksikan pemerintah selama wabah Covid-19, malah dimanfaatkan sejumlah siswi di Batam, Kepulauan Riau, untuk melakukan praktik prostitusi online.
Kasus tersebut terkuak saat aparat Polsek Batuaji melakukan penyamaran. Mirisnya, mucikari dalam kasus prostitusi ini masih di bawah umur, yakni berstatus pelajar SMP.
Penggerebekan itu dilakukan aparat, pada Rabu (1/4/2020). Polisi sempat menyamar menjadi pelanggan hidung belang yang pura-pura mencari layanan gadis remaja.
AYO BACA : Jalankan Prostitusi saat Wabah Korona, Dua Muncikari Muda Diamankan Polisi
“2 remaja perempuan itu tertangkap basah, saat hendak melayani polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang,” ujar Kapolsek Batuaji, Kompol Syafruddin Dalimunthe, seperti dikutip dari Suara.com, Kamis (2/4/2020).
Dalimunthe menjelaskan, 2 remaja berusia 15 tahun itu diketahui masih aktif sebagai pelajar SMP di Kota Batam.
“Selain 2 remaja itu, kami juga menangkap sepasang remaja yakni H (15) pria dan N (16) wanita. Mereka berperan sebagai mucikari. Keduanya menawarkan korban kepada pria-pria hidung belang tersebut. Kedua pelaku ini juga masih berstatus pelajar,” kata Dalimunthe.
AYO BACA : Bagaimana Hukum 3 Kali Tak Salat Jumat Berturut-turut di Tengah Wabah Covid-19? Ini Pejelasannya
Kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang resah terkait transaksi prostitusi online yang melibatkan pelajar. Mereka sengaja memanfaatkan momen libur darurat Covid-19.
“Kami mencoba mencari tahu infomasi tersebut, dan ternyata memang benar ada,” ucap Dalimunthe.
Kedua korban ini 'dipasarkan' oleh kedua pelaku melalui aplikasi WhatsApp serta MiChat.
Kapolsek mengatakan, N merupakan pelaku utama, berperan sebagai mucikari bagi pelajar perempuan di Batuaji dan Sagulung tersebut. Dia sudah banyak memasarkan anak remaja perempuan di dua area tersebut kepada pria hidung belang.
“Namanya sudah cukup terkenal. Kalau ada siswa perempuan yang mau, biasanya N ini yang dihubungi. Kasus masih terus kami dalami. Banyak korbannya ini. Ini akan kami tindak tegas karena pelaku ataupun korban umumnya pelajar aktif semua. Ada yang SMP ada yang SMA,” kata dia.
AYO BACA : Polda Jateng Ungkap Prostitusi Gay Online di Semarang, Modus Layanan Panti Pijat
Editor: Adib Auliawan Herlambang