Terinfeksi Covid-19, Tiga Pasar Tradisional Kota Semarang Ditutup

- Rabu, 3 Juni 2020 | 17:20 WIB
Penutupan sementara Pasar Rasamala, Banyumanik, Rabu (3/6/2020). (dok)
Penutupan sementara Pasar Rasamala, Banyumanik, Rabu (3/6/2020). (dok)

SEMARANG TENGAH, AYOSEMARANG.COM-  Tiga pasar tradisional di Kota Semarang  yang menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 ditutup sementara. Tiga pasar itu adalah Pasar Burung Karimata, Prembaen dan Rasamala.

Keputusan itu diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman, Rabu (3/6/2020). Dia mengatakan, tiga pasar itu ditutup selama tiga hari sejak Rabu (3/6/2020) hingga Sabtu (6/6/2020). 

AYO BACA : 30.117 Calon Jemaah Haji Jateng Batal Berangkat, Semarang Paling Banyak

Selama masa penutupan sementara itu pihaknya bekerjasama dengan stakeholder terkait akan mensterilkan area tersebut. Bakal dikakukan penyemprotan disinfektan secara rutin.

Tiga pasar itu ditutup sementara selama tiga hari mulai hari ini. Nanti Minggu (7/6/2020) pagi sudah mulai beroperasi lagi, ujarnya.

AYO BACA : Masa Pandemi, KDRT di Semarang Hingga Juni Ini Capai 45 Kasus

Dia menerangkan usai dilakukan sterilisasi selama waktu tersebut pasar itu akan kembali dibuka. Pihaknya mengimbau kepada pedagang dan pembeli yang nantinya ada di area itu menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Pedagang dan pembeli wajib memakai masker dan menjaga jarak.

Pedagang dan pembeli harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Pemerintah Kota Semarang sudah menyediakan tempat cuci tangan di setiap pasar tradisional, imbuhnya.

Pihaknya juga Akan memantau  seluruh pasar tradisional di Kota Semarang dengan patroli rutin. Petugas akan selalu mengingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan dan menegur pembeli ataupun pedagang yang tidak taat aturan. 

Pedagang yang tidak memakai masker dilarang berjualan. Begitu juga pembeli yang tidak memakai masker juga tidak diperbolehkan memasuki pasar. 

Masker wajib dipakai. Tidak pakai masker dilarang berjualan, tandasnya.

AYO BACA : Ulama Jateng Gelar Halaqoh Bahas Tatanan Beribadah Era New Normal

Editor: Abdul Arif

Tags

Rekomendasi

Terkini

X