Kemajuan Sains Jadi Ciri Kemajuan Peradaban Islam Masa Lalu
Rabu, 10 Juni 2020 Abdul Arif

KUDUS, AYOSEMARANG.COM-- Kemajuan sains menjadi ciri kemajuan peradaban Islam di masa lalu. Hal itu tampak dari lahirnya ilmuan Islam di masa itu yang hingga kini masih menjadi rujukan. Di antaranya seperti Ibn Sina dan Ibn Rusyd, keduanya memiliki latar belakang yang sangat luar biasa.
Demikian kata dosen Monash University Australia & Rois Syuriah PCINU Australia-New Zealand, Gus Nadirsyah Hosen saat halalbihalal virtual bersama alumni madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus atau Ikatan Siswa Abiturien (IKSAB), Senin (8/6/2820)
Gur Nadir menyebut beberapa pendekatan yang dijadikan sebagai sikap utama umat Islam menyikapi kemajuan pesat sains.
Pendekatan yang pertama adalah pendekatan yang tidak mempedulikan sains, karena sains adalah bagian dan dibentuk dari konspirasi orang barat, katanya.
Pendekatan yang kedua, lanjutnya, justru tidak ditolak. Sains justru untuk diislamkan. Islamisasi sains tersebut terjadi tidak dengan menolak penelitian orang barat.
Banyak orang barat yang telah meneliti sains dan tugas kita sebagai orang Islam mencocok-cocokkan. Yang terjadi adalah cocokologi atau klaim secara sepihak terhadap temuan sains dalam Al-Quran, katanya.
Di kalangan umat Islam, pendekatan cocokologi melahirkan persoalan yang cukup rumit. Terjadinya cocokologi dalam pemahaman sains dan Al-Quran melahirkan keminderan dan kealpaan terhadap kemajuan IPTEK.
Pendekatan yang ketiga yakni, Islam justru mendukung dengan menyandarkan semuanya dengan etika Islam dan sains, katanya.
Dengan pendekatan itu, kemajuan dalam bidang sains justru menjadi pijakan dalam memanusiakan manusia yang justru menjadi bersifat informatif. Pijakan sikap itu lahir dari isyarat-isyarat dalam Al-Quran yang bersifat informatif (tafsir).
Hal itu justru banyak menjadikan tafsir untuk memaknai isyarat-isyarat dalam Al-Quran menjadi sangat dinamis karena dikuatkan dengan adanya hal-hal yang empiris dalam sains.
Ia mencontohkan peristiwa terbelahnya bulan di masa Nabi Muhammad muncul berbagai pendapat dan pandangan bahkan banyak orang-orang memiliki klaim dengan berbagai alasan.
Nah, isyarat-isyarat dalam Al-Quran ini justru menjadi pemantik dan kita terpicu untuk melakukan penelitian sains. Banyak masalah dalam islamisasi ilmu dan sifatnya debatebel karena posisi kita banyak dan sering memperdebatkan integrasi Ilmu, katanya.
Editor: Abdul Arif