Waspada! Penderita DBD di Kendal Capai 130 Kasus

- Selasa, 23 Juni 2020 | 11:57 WIB
Dinas Kesehatan Kendal melakukan fogging di Kelurahan Ketapang Kota Kendal, Senin (10/2/2020). (Edi Prayitno/Kontributor Kendal)
Dinas Kesehatan Kendal melakukan fogging di Kelurahan Ketapang Kota Kendal, Senin (10/2/2020). (Edi Prayitno/Kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM-- Selain mewaspadai penyebaran covid-19, warga juga diminta untuk mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus DBD di Kendal cukup tinggi, hingga pertengahan tahun ini ada 130 kasus. Dari jumlah tersebut kasus tertinggi tersebar di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Boja (15 kasus), Kota Kendal (15 kasus) dan Kaliwungu (14 kasus).

Persebarannya merata, hampir di semua kecamatan ada. Tapi tertinggi ada di Kecamatan Boja, Kota Kendal dan Kaliwungu. Tapi ada dua kecamatan yang nol kasus DBD yakni Plantungan dan Pageruyung, kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kendal, Muntoha.

Data tersebut merupakan yang didapat dari laporan kasus di puskesmas yang tersebar di 20 kecamatan di Kendal. 

Tapi meski tren naik, hingga pertengahan tahun ini belum ada yang meninggal, tuturnya.

AYO BACA : Tidak Rapid Tes, Taufiqurahman Gagal Naik KMP Kalibodri

Untuk pencegahan, pihak Dinkes sudah melakukan fogging sebanyak 130 kali di 65 tempat. Tapi menurutnya, Fogging atau pengasapan tidaklah cukup. Sebab Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa.

Sementara justru yang lebih penting jentik nyamuk ini. Karena kerap masyarakat menyepelekan jentik nyamuk. 

Maka kami sarankan agar masyarakat menjaga kebersihan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), jelasnya.

Yakni dengan mengubur, menguras dan menutup bak penampungan air. Jika ada genangan air, segera dialirkan. Jika tidak memungkinkan, maka bisa diberikan obat Abate atau memberantas jentik nyamuk. 

AYO BACA : PPDB, SMP Negeri 1 Cepiring Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Masyarakat bisa mendapatkan obat Abate ini ke puskesmas terdekat di wilayahnya secara gratis. Jadi silahkan dimanfaatkan, terutama untuk saluran air di lingkungannya yang terjadi genangan air. Karena pasti jadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk, tandasnya.

Kepala Seksi Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kendal, Bambang Wiryawan mengingatkan jika penyakit DBD tidak hanya terjadi pada musim penghujan saja. Tapi terjadi pula di musim kemarau. 

Seperti tahun lalu, justru kasus terbanyak terjadi antara Mei sampai November,” terangnya. 

Bambang mengatakan, saat ini memang seluruh tim yang ada tengah fokus untuk penanganan  wabah virus Korona. namun tidak boleh lengah dengan DBD. Cara yang paling tepat dan efektif adalah menjaga kebersihan lingkungan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 

Halaman:

Editor: Abdul Arif

Tags

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB

Tokoh Lintas Agama di Kendal Deklarasikan Pemilu Damai

Senin, 12 Februari 2024 | 19:38 WIB

Patroli Cegah Politik Uang Jadi Prioritas Bawaslu Kendal

Minggu, 11 Februari 2024 | 19:34 WIB

Bawaslu Targetkan Pencopotan APK Cuma Sehari

Minggu, 11 Februari 2024 | 13:48 WIB
X