Stikes Telogorejo Buka Program S1 Fisioterapi Pertama di Kota Semarang
Selasa, 14 Juli 2020 Vedyana Ardyansah

SEMARANGUTARA, AYOSEMARANG.COM -- Untuk menjawab kebutuhan fisioterapis di Jawa Tengah dan khususnya Semarang, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Telogorejo membuka program studi (Prodi) baru jenjang S1 Fisioterapi.
Ketua Stikes Telogorejo Semarang, Swanny Trikajanti mengatakan, jika jurusan S1 Fisioterapi tersebut merupakan pertama di Kota Semarang.
"Untuk di Semarang, Stikes Telogorejo yang pertama punya jurusan S1 Fisioterapi. Kalau di Jateng kita nomer 3," ujarnya dalam kegiatan launching jurusan Prodi Fisioterapi, Selasa (14/7/2020).
AYO BACA : Tingkatkan Pelayanan, SMC RS Tlogorejo Bersertifikat Internasional
Swanny menambahkan, jika perkuliahan akan dimulai bulan September mendatang. Saat ini, sejumlah fasilitas sarana dan prasaran juga sudah disiapkan. Termasuk untuk kuliah daring mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi.
"Kami juga sudah mempunyai tenaga dosen yang kompeten, siap membimbing para mahasiswa menjadi Sarjana Fisioterapi profesional,"imbuhnya.
Terkait pendaftaran sendiri, untuk masuk jurusan Fisioterapi, pihak kampus membuka kesempatan yang sama kepada lulusan sma smk semua jurusan untuk mengikuti ujian masuknya.
AYO BACA : Alasan Presiden Jokowi Pilih KIT Batang Tujuan Relokasi Industri
Kampus pun menggratiskan biaya uang gedung bagi mahasiswa yang memang terdampak ekonominya dan yang ingin masuk di jurusan Fisioterapi tersebut.
"Karena banyak yang terdampak perekonomiannya, untuk itu kami memberikan fasilitas berupa biaya gratis di awal pendaftaran hingga akhir Juli mendatang," katanya.
Sementara itu, Kaprodi Fisioterapi Stikes Telogorejo, Tunik Saktawati menambahkan, jika salah satu syarat untuk masuk ke jurusan fisioterapi adalah bebas dari buta warna. "Untuk syarat lainnya seperti perempuan tinggi minimal 150 cm dan laki-laki minimal tinggi 155 cm," tambahnya.
Ditambahkan Tunik, sarjana fisioterapi memiliki peluang besar bekerja di dunia kesehatan, mengingat kebutuhan fisioterapis sangat banyak.
"Karena akreditasi rumas sakit juga memerlukan adanya petugas fisoterapi, ditambah lulusan fisioterapi juga masih sedikit, belum lagi jika melanjutkan ke jenjang profesi bisa membuka praktik sendiri. Bisa juga ke ranah sebagai pengajar sebagai dosen di universitas," ucapnya.
AYO BACA : Undip Siapkan Prodi Berbasis Market Demand
Editor: Adib Auliawan Herlambang