DIY Terapkan Tilang Elektronik di 4 Lokasi, Mana Saja?

- Kamis, 13 Agustus 2020 | 06:42 WIB
Sejumlah petugas Dirlantas Polda DIY melakukan sosialisasi Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta, Rabu (12/8/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Sejumlah petugas Dirlantas Polda DIY melakukan sosialisasi Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta, Rabu (12/8/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

YOGYAKARTA, AYOSEMARANG.COM -- Polda DIY mulai menerapkan Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE). Hal itu menyusul masih banyaknya pelanggaran lalu lintas di ruas jalan raya Yogyakarta. 

Dirlantas Polda DIY Kombes Pol I Made Agus Prasatya menerangkan, sistem penegakkan hukum tersebut dapat mendeteksi berbagai jenis pelanggaran lalu lintas dan menyajikan data kendaraan bermotor secara otomatis. 

"Ketika pengemudi melanggar, kamera yang telah dipasang akan memotret langsung kendaraan yang telah melanggar. Sehingga rekaman ETLE ini bisa digunakan sebagai barang bukti dalam perkara lalu lintas," terang Made saat sosialisasi ETLE di Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Rabu (12/8/2020). 

Made menjelaskan, ETLE ditujukan kepada pengendara yang melanggar aturan di jalan raya seperti, tak mematuhi marka jalan, menerobos APILL, menggunakan ponsel saat berkendara, serta tak menggunakan safety belt saat di dalam mobil. 

"Bagi pengendara yang melebihi kecepatan atau over speed termasuk dalam kategori pelanggaran. Tak hanya pengendara mobil, pengendara roda dua yang tak pakai helm atau melawan arus akan kami tindak," jelas Made.

AYO BACA : Tilang Elektronik di Semarang Segera Berlaku, Surat Diantar ke Rumah

ETLE nantinya dipasangi sejumlah kamera termasuk flash. Di tahap awal penerapan sendiri Ditlantas Polda DIY baru memasang di 4 titik persimpangan.  

"Ada 4 titik kamera pertama di Tambak Wates Kulon Progo, kedua di Ngabean Kota Yogyakarta, ketiga Maguwoharjo Sleman, dan keempat di wilayah perbatasan antara Gunungkidul dan Banguntapan, Bantul. Kamis (13/8/2020) ini akan diluncurkan oleh Kapolda DIY." teranganya.  

Teknis penilangan nanti berjalan secara otomatis ketika pengendara melakukan pelanggaran. Hasil tangkapan foto pelanggar akan dikirimkan kepolisian ke alamat rumah pemilik kendaraan. 

"Jadi perangkat yang telah merekam pelanggaran ini sudah terkoneksi dengan back office di RTMC Ditlantas Polda DIY. Selanjutnya tim akan memverifikasi selama tiga hari. Setelah itu tim akan mengirimkan bukti pelanggaran berupa surat ini ke alamat pemilik kendaraan," terangnya.

 Pelanggar diberi waktu selama 5 hari untuk mengonfirmasi ke website Ditlantas Polda DIY atau ke kantor setempat. Kemudian pelanggar akan mendapat kode BRI Virtual Account (BRIVA).  

AYO BACA : Radio Harus Jadi Motor Sosialisasi Pilkada

"Selama 7 hari mereka diberi waktu untuk membayar biaya denda ke BRI terdekat," katanya. 

Made melanjutkan jika selama 15 hari berturut-turut pelanggar tak mengonfirmasi bahkan tidak melunasi biaya denda. Maka STNK kendaraan akan diblokir.  

Halaman:

Editor: Adib Auliawan Herlambang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kota Pekalongan Terendam, Ratusan Jiwa Mengungsi

Kamis, 14 Maret 2024 | 17:19 WIB
X