Tim KKNT UPGRIS Ajak Warga Rutin Minum Jamu Tradisional
Minggu, 30 Agustus 2020 Abdul Arif

AYOSEMARANG.COM-- Jamu merupakan ramuan tradisional yang dipercaya masyarakat memiliki khasiat baik untuk tubuh. Selain bahan yang digunakan masih alami, mengonsumsi jamu secara rutin bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Walaupun kini jamu dengan merk terkenal sudah bertebaran di pasar, jamu khas mbok gendong masih tetap dinikmati.
Kebiasaan meminum jamu juga sangat didukung oleh Kementrian Kesehatan dengan mencanangkan Gerakan Nasional Bugar dengan Jamu (Gernas Bude Jamu) sejak 2015 lalu. Mengutip Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ada sekitar 30% rumah tangga yang mengkonsumsi dan menjalani pengobatan dengan ramuan jamu. Tentunya penelitian klinis juga dibutuhkan untuk mengetahui khasiat dari jamu tersebut, namun kita juga jangan terlalu memandang sebelah mata ramuan tradisional ini.
Di tengah pandemi ini, meminum jamu bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap terasa segar alias tidak loyo. Meminum jamu mampu memberikan efek menyegarkan setelah seharian beraktivitas.
AYO BACA : Psikologi FIP Unnes Gandeng Dinas Pendidikan Kota Semarang Sukseskan Program Kampus Merdeka
Untuk itu, mahasiswa dari TIM KKN Tematik Universitas PGRI Semarang mengajak para ibu untuk mengkonsumsi jamu (22/08/20).
Berlangsung di Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Tim KKN bersama para ibu membuat ramuan jamu berbahan dasar jahe, kunyit, kayu manis, dan sereh. Jamu dengan perpaduan rebusan rempah tersebut adalah satu dari sekian jamu yang rutin dikonsumsi. Jenis rempah yang digunakan pun mudah dicari di pasar tradisional maupun modern.
Menurut penuturan Waheri selaku Ketua RT, masyarakat di lokasi KKN tersebut masih acuh tak acuh dalam menerapkan protokol kesehatan. Banyak warga yang tidak memakai masker ketika pergi ke tempat umum. Di samping itu aktivitas warga setiap hari diisi dengan kegiatan di luar yang menguras tenaga, seperti berdagang di pasar, bertani, dan kerja serabutan lainnya.
AYO BACA : Mengatasi Rasa Takut Hewan Percobaan Perlu Latihan
Hal tersebutlah yang menjadi perhatian tim KKN untuk mengadakan kegiatan tersebut. Proses pembuatan ramuan juga mudah dilakukan dan tidak memakan waktu yang lama, sehingga apabila ada warga yang baru saja pulang dari bekerja bisa langsung membuat.
Jamu yang telah selesai dimasak, kemudian dimasukkan ke dalam botol untuk selanjutnya dibagikan pada warga sekitar. Banyak warga yang cukup antusias ketika tim KKN membagikan jamu tersebut di rumah mereka.
Meskipun kegiatan ini dilaksanakan dengan tatap muka, akan tetapi kegiatan berlangsung dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Seperti jumlah warga yang hadir saat proses pembuatan disesuaikan dengan kapasitas ruangan agar tidak berdesakan. Tujuannya, agar nantinya warga yang telah ikut tersebut sebagai penyalur informasi kedua untuk warga yang lain.
--Cucianingsih, anggota Tim KKN Tematik
AYO BACA : PGRI Belum Nyatakan Sikap Soal Tawaran Gabung POP Kemendikbud
Editor: Abdul Arif