Bahas Evaluasi Bioplastik, Dosen UPGRIS Rini Umiyati Raih Gelar Doktor di UGM
Kamis, 10 September 2020 Afri Rismoko

SEMARANG TIMUR, AYOSEMARANG.COM -- Dosen UPGRIS, Prodi Teknologi Pangan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Rini Umiyati, menyelesaikan pendidikan Doktor di Program Pascasarajana Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM).
Judul disertasi yang dibuat “Evaluasi Bioplastik Antimikrobia Berbahan Dasar Pati Hidroksipropil dan Bahan Tambahan Ekstrak Bungkil Nyamplung (Calophyllum Inophylum)”.
Di hadapan pembimbing Dr Ir Chusnul Hidayat Dr Ria Millati ST MT, Dr Ing Teguh Ariyanto ST MEng, Rini berhasil mempertahankan hasil temuanya.
AYO BACA : Teliti Pembelajaran Jurnalistik, Dosen UPGRIS Raih Doktor
Rini menerangkan, penelitiannya dilatarbelakangi bungkil nyamplung merupakan limbah dari pembuatan minyak nyamplung yang minim dimanfaatkan masyarakat. Adapun bahan dasar berupa HPS merupakan pati modifikasi yang mempunyai sifat fisik lebih baik dibandingkan dengan pati asli.
“Secara umum nilai kebaruan pada penelitian ini terdapat pada evaluasi spektrum FTIR, sifat fisik dan antimkrobia dari bioplastik HPS dengan tambahan ekstrak bungkil nyamplung, SoHA dan PVA serta campuran SoHA maupun PVA dengan ekstrak bungkil nyamplung,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pembuatan bioplastik berbahan dasar HPS untuk menghasilkan bioplastik yang bersifat antimikrobia dan mempunyai karakteristik mekanik yang baik, perlu penambahan bahan-bahan lain.
AYO BACA : Pilkada Solo: Gibran - Bagyo Siap Patuhi Protokol Kesehatan
Seperti ekstrak dari bungkil nyamplung sebagai agen antimikrobia dan pengikat silang alami, gliserol sebagai pemlastis, SoHA sebagai agen pengikat silang, dan PVA sebagai polimer sintetis.
“Penambahan ekstrak bungkil nyamplung yang merupakan limbah sisa dari pembuatan minyak yang mengandung tanin diharapkan dapat berperan sebagai agen anti mikrobia serta pengikat silang alami. Penggunaan SoHA sebagai agen pengikat silang diharapkan dapat meningkatkan sifat fisik dari bioplastik yang dihasilkan, selain dapat meningkatkan sifat antimikrobia dari bioplastik dengan keberadaan gugus asetamida di dalam SoHA,” imbuhnya.
Lanjutnya, penambahan PVA sebagai polimer sintetis perlu juga dibandingkan dengan penggunaan SoHA sebagai agen pengikat silang. Sehingga bisa didapatkan bioplastik dengan sifat fisik dan antimikrobia terbaik.
“Manfaat penelitian disertasi ini diantaranya menyediakan data dan informasi mengenai karakteristik kimia, antimikrobia dan kadar senyawa antimikrobia dari bungkil nyamplung dan ekstraknya, serta HPS dan SoHA sebagai bahan-bahan penyusun bioplastik,” tandasnya.
Kemudian manfaat lainnya untuk menyediakan data dan informasi mengenai spektrum FTIR, sifat fisik dan antimikrobia dari bioplastik dengan tambahan agen pengikat silang alami berupa ekstrak bungkil nyamplung, agen pengikat silang sintetis berupa SoHA tanpa ekstrak dan SoHA dengan ekstrak bungkil nyamplung, serta polimer sintetis PVA tanpa ekstrak dan PVA dengan ekstrak bungkil nyamplung.
Meningkatkan nilai tambah bungkil nyamplung sebagai limbah yang minim dimanfaatkan. Memberikan suatu pengembangan konsep alternatif terhadap pemanfaatan limbah bungkil nyamplung sebagai bahan baku pembuatan bioplastik.
AYO BACA : BNPB Apresiasi KKN Tematik Covid-19 UPGRIS
Editor: Adib Auliawan Herlambang