Covid-19 Mulai ‘Serang’ Polisi dan Santri di Kendal
Selasa, 22 September 2020 Edi Prayitno

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Klaster penyebaran virus covid-19 meluas hingga pondok pesantren dan kantor polisi. Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kendal menemukan tiga tempat yang menjadi klaster baru yakni Pondok Pesantren Modern Selamat, Ponpes Darul Aqrom Patean dan Polres Kendal.
Dari tiga tempat tersebut Tim Satgas Covid-19 Kendal menemukan total 29 orang terkonfirmasi positif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan penemuan klaster di PP Modern Selamat setelah ditemukan ada satu orang petugas klinik di asrama pesantren yang terkonfirmasi positif.
Akhirnya dilakukan, tracing kepada orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan penderita. “Akhirnya ditemukan lebih dari 12 orang yang positif,” katanya.
AYO BACA : Ganjar: Pilkada di Tengah Pandemi Bisa Sangat Bahaya
mereka yang terpapar adalah santri di pesantren sekaligus siswa yang bersekolah di Pesantren setempat. Terhadap yang terkonfirmasi dilakukan isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Kendal. “Sebab dari pihak pesantren tidak memungkinkan untuk dilakukan isolasi mandiri. Karena tempatnya terbatas,” tuturnya.
Klaster baru lainnya yakni di Polres Kendal, tim satgas menemukan ada tujuh orang polisi yang terkonfirmasi positif. Penemuan setelah ada satu anggota terkonfirmasi positif setelah dilakukan rapid rutin. Dari satu orang tersebut dilakukan tracing dan ditemukan ada enam anggota polres Kendal lainnya yang juga positif. “Mereka semua isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” katanya.
dikatakan Selasa (22/09/2020) sudah dilakukan swab kepada lebih 40 anggota Polres Kendal untuk mengetahui penyebarannya. “Untuk hasilnya masih menunggu kemungkinan sore atau malam,” Imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, pengelola PP Modern Selamat, Paryono mengatakan membenarkan. Tapi pertama diketahui justru dari salah seorang santri asal Jepara bukan tenaga kesehatan di klinik pesantren.
AYO BACA : Sosialisasikan Protokol Kesehatan, Polda Jateng Launching Kendaraan Tim Tindak Covid-19
Paryono menceritakan awalnya pondok mulai menerapkan santri boleh masuk pada 5 Agustus lalu. Dimana ada 800 orang dari total 1.476 santri menghendaki adanya pembelajaran tatap muka di pondok pesantren. “Dari 800 orang tua santri kemudian kami panggil dan sepakat masuk pesantren setelah ada izin dari tim satgas covid-19 Kendal,” tandasnya.
Pihak pesantren menerapkan 50 santri secara bergilir setiap harinya. Dimana sebelum masuk pesantren, 50 santri yang baru datang dilakukan rapid test dan isolasi mandiri selama 14 hari. “Begitu terus, sampai 27 Agustus sudah hampir 1. 300 santri yang masuk pesantren,” jelasnya.
Pada 31 Agustus seluruh santri yang menjalani isolasi dinyatakan sehat. Tapi keesokan harinya pada 1-2 September ada agak demam dan flu. “Karena sakit, akhirnya dijemput oleh orang tuanya dan dibawa pulang ke Jepara. “Dari Jepara, orang tua mengabarkan ke pesantren jika anaknya positif Covid-19,” jelasnya.
Kapolres Kendal, AKBP Ali Wardana juga membenarkan jika ada tujuh orang anggota Polres Kendal yang terkonfirmasi positif. “Ya betul,” katanya.
Sekda Kendal, Mohammad Toha mengatakan pihaknya akan memanggil pengurus di dua pesantren. Yakni PP Modern Selamat dan PP Muhammadiyah Darul Arqom Patean. Pemanggilan terkait koordinasi lebih lanjut perihal pengelolaan pondok pesantren. Yakni apakah akan ditutup sementara atau tindakan lainnya.
Editor: Abdul Arif