Yudi Indras: Penanganan Covid, Jangan untuk Pencitraan
Selasa, 22 September 2020 Arie Widiarto

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Kemarahan Gubernur Ganjar Pranowo saat menertibkan pengunjung kantin DPRD Jateng dinilai Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto berlebihan. Gubernur sebagai penanggungjawab penanganan Covid di Jateng mestinya lebih santun dan merangkul masyarakat dalam memberikan pemahaman.
\nSebuah video yang memperlihatkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo masuk ke Kantin DPRD Jateng dan marah-marah ke sejumlah ASN dan tamu sedang makan viral di twitter.
Dalam video yang diunggah akun @gus_raharjo pada Senin (21/9/2020) tersebut, Ganjar terlihat meminta sejumlah pengunjung kantin menjaga jarak. Dia juga mewarning pengelola kantin untuk menertibkan pembeli. Bahkan, dia mengancam pengelola kantin tak boleh buka jika tak bisa mengatur pengunjung. Video tersebut mendapat tanggapan yang ramai dari netizen.
Yudi mengatakan gubernur sudah beberapa kali terlihat marah pada warga masyarakat. Bahkan di beberapa wilayah. Terakhir di kantin DPRD tersebut.
AYO BACA : Pandemi Masih Berlangsung, Fraksi PKB Minta APBD 2021 Jateng Perhatikan Skenario Terburuk
“Hal itu menunjukkan sosialisasi yang dilakukan oleh Gubernur dan SKPD belum berhasil. Sosialisasi harusnya benar-benar masif karena dukungan anggaran juga besar. Tidak hanya untuk kepentingan pencitaraan di medsos,” kata Yudi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini, Selasa (22/9/2020).
Yudi Khawatir jika penanganan Covid 19 terlihat baik di media mainstream dan media sosial namun kenyataanya lonjakan kasus tetap tinggi.
Jumlah kasus Covid di Jateng per 22 September pukul 12.00, berdasarkan corona.jatengprov.go.id, terkonfirmasi dirawat sebanyak 3.037 kasus, sembuh 15.213 kasus, dan terkonfirmasi meninggal 1.846 kasus. Dengan jumlah total kasus terkonfirmasi ada 20.096 kasus. Berdasarkan data dari Kemenkes, Jumlah kasus di Jateng menempati nomor tiga nasional.
AYO BACA : Terdampak Pandemi, Bank Sampah Resik Becik Sempat Ingin Berhenti Beroperasi
“Kita tekankan di anggaran besar yang dikelola oleh Ketua Satgas namun hasilnya belum signifikan tapi malah jumlah kasus meningkat terus,” tandasnya.
Menurutnya, bukan kemarahan yang mesti ditonjolkan oleh kepala daerah. Namun program sosialisasi masif yang menyasar masyarakat luas. Sosialisasi masif itu mestinya dilakukan di semua daerah. Termasuk wilayah-wilayah yang jauh dari ibu kota provinsi, seperti Brebes, Rembang, Cilacap.
Yudi juga mengingatkan bagi pengguna medsos agar lebih bijak dan tidak asal unggah video. Komentar maupun mention pada video mestinya sesuai konten dan tidak perlu dibumbubi agar bombastis.
Sebelumnya, Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto meminta gubernur bijak dalam mengingatkan pengunjung yang sedang berada dalam kantin. Diantaranya tidak perlu marah secara berlebihan, mengingat berdasarkan pengamatan di video tersebut, pengunjung sudah duduk dengan menjaga jarak.
“Selama ini pengelola kantin saya lihat sudah mengatur kursi dengan berjarak sekitar satu meter. Mungkin pengunjung ada yang menggeser kursi sehingga terjadi kerumunan,” kata pria yang akrab disapa Bambang Krebo tersebut.
AYO BACA : Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Jateng Naik 3%
Editor: Abdul Arif