Pandemi, Omzet Pedagang Barang Antik Kota Lama Turun
Rabu, 13 Januari 2021 Vedyana Ardyansah

SEMARANG TENGAH, AYOSEMARANG.COM -- Adanya pandemi covid-19 berpengaruh terhadap jumlah kunjungan dan penjualan pedagang barang antik di Kota Lama Semarang.
Salah satu pedagang barang antik Antikan Semarang Kawasan Kota Lama (Asemkawak), Juli Hartono mengatakan, adanya pandemi covid-19 hampir 10 bulan ini membuat omzet turun hingga 60%.
AYO BACA : Lakukan Vaksinasi dengan Setulus Hati
Sejak adanya pandemi pengunjung yang datang juga berkurang mas. Biasanya kalau hari Sabtu Minggu itu banyak pengunjung ke sini, ujarnya saat ditemui ayosemarang.com, Rabu (13/1/2021).
Juli menerangkan, karena yang dijualnya adalah barang antik, jadi penjualannya tak bisa diperkirakan setiap hari laku. Namun dalam setiap Minggunya, di hari biasa dirinya bisa menjual 2 sampai 3 item daganagannya.
AYO BACA : Peringati Hari Gerakan Sejuta Pohon, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Tanam Bibit Lemon
Sekarangpaling 2 minggu baru laku 1 sampai 2 item kalau di sini mas. Apalagi ada PPKM ini, 3 hari jalan ini saja sudah terasa sepi pengunjungnya, Imbuhnya.
Untuk mensiasati kondisi sepinya pasar barang antik, dirinya berinisiatif aktif untuk menjual dagangannya secara online, atau cara jemput bola dengan menghubungu langganannya secara langsung saat ada barang baru yang datang.
Nggak bisa mas kalau cuman memgandalkan di pasar saja. Kita mencoba jualan online juga dan menghubungi langganan-langganan kita. Dengan seperti itu lumayan lah mas meski memang ada penurunan omset saat pandemi ini, katanya.
Hal senada juga disampaikan pedagang lainnya, Untoro Subchi. Penurunan omset juga dia rasakan selama pandemi covid-19.
Apalagi awal-awal covid-19 mas. Kita tutup kurang lebih selama 4 bulan. Jadi memang terasa banget dampaknya covid-19 ini, katanya.
AYO BACA : Balita hingga Lansia Datang ke Posyandu Cek Kesehatan dengan Protokol Kesehatan
Editor: Abdul Arif