KKN Kelompok 14 UIN Walisongo Semarang Kenalkan Metode Terapi Bekam, Ini Respons Warga
Senin, 25 Januari 2021 Abdul Arif

AYOSEMARANG.COM -- Sukses adakan kegiatan pengenalan terapi bekam dan produk herbal ke warga Wates, Ngaliyan, mahasiswa Kelompok 14 KKN UIN Walisongo Semarang mendapat apresiasi dari warga setempat.
Terapi ini menggunakan alat bekam yang kini sudah didesain lebih modern sesuai anjuran medis. Terapi bekam dengan cara mengambil darah kotor yang ada dalam tubuh setiap manusia terutama laki-laki akan membuat sistem imun tubuh menjadi lebih kuat. Pasalnya laki-laki tidak mengalami menstruasi seperti ummnya perempuan pada tiap bulannya yang mengalami regenerasi sel darah.
Darah kotor yang mengendap di tubuh manusia dapat menyebabkan datangnya berbagai penyakit. Oleh karena itu dengan metode bekam ini adalah cara yang ampuh untuk menanggulangi masalah darah kotor tersebut. Seperti yang dikatakan Adam salah satu perwakilan praktisi bekam.
AYO BACA : Sesuaikan Zaman, Kecap Mirama Siapkan Sejumlah Inovasi
“Selain ini sunnah, bekam adalah solusi yang paling tepat bahkan wajib kalau bisa untuk laki-laki. Karena laki-laki itu tidak mengalami menstruasi seperti perempuan untuk memperbarui sel darah dengan membuang darah kotor dalam tubuh,” ujar Adam (24/01/2021).
Adam juga menambahkan bahwa bekam yang dipraktikkan ke warga ada dua jenis yaitu bekam basah dan kering tanpa efek samping yang dapat mebahayakan nyawa.
“Bekam yang kita praktikan hari ini ke bapak-bapak ada dua yaitu basah dan kering, silakan bapak-bapak pilih yang mana insya Allah aman tanpa efek samping,” kata Adam.
AYO BACA : PPKM I, Kasus Covid-19 Kota Semarang Menurun
Acara yang dihadiri Bapak-bapak warga RW 1 Wates ini berjalan dengan lancar sampai akhir acara, dan mendpat apresiasi dari warga yang hadir, seperti yang dikatakan Joko ketua RW 1 Wates.
“Alhamdulliah habis dibekam rasanya badan enteng lagi, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada anak-anak KKN UIN, atas pengetahuan yang diberikan,” ucap Joko.
Senada dengan Ketua RW 1, Djarot selaku RT setempat juga mewakili warganya mengucapkan banyak terimakasih kepada para Mahasiswa yang tidak hanya mengenalkan metode bakam tetapi juga berbagai ramuan herbal.
“Alhamdulillah bener kata pak RW awalnya pas tadi lihat saya agak takut, tapi pas nobain ternyata rasanya enak di badan, saya mewakili warga saya mengucapkan banyak terimakasih atas bekamnya juga sudah dikasih tahu ramuan herbalnya dan manfaatnya sekalian,” tutur Djarot
Penulis: Irfan Dani, Anggota Tim KKN MIT DR XI Kelonpok 14 UIN Walisongo Semarang
AYO BACA : Ikuti Instruksi Pusat, Pemkot Semarang Perpanjang PKM
Editor: Abdul Arif