Tahu Gimbal Pak Edy Semarang Ada Banyak, Kenapa Bisa Namanya Sama? Berikut Ulasannya

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Tahu Gimbal Pak Edy Semarang memang sudah jadi rekomendasi kuliner yang tidak bisa dilewatkan apabila berkunjung ke ibu kota Jawa Tengah ini.

Namun sesampainya di lokasi, bisa diprediksi akan kebingungan karena lapak Tahu Gimbal Pak Edy Semarang tidak hanya satu bahkan sampai 8 pedagang.

Lalu kenapa nama atau brand Tahu Gimbal Pak Edy Semarang bisa menjamur dan jadi ikonik?

Ketua Paguyuban PKL Taman Indonesia Kaya, Tanturi (61) atau biasa dikenal Pak Manut menjelaskan awal mula menjamurnya penamaan itu.

Baca Juga: LINK Download Surat Lamaran CPNS Kemenkumham 2023 Word Untuk Lulusan SMA dan S1, Mudah Diedit

Kata Manut, penjual tahu gimbal di sana sebenarnya tak ada yang memiliki nama Edy/Edi.

"Sebenarnya di sini nggak ada yang namanya Pak Edy/Edi, masalahnya orang tu kalau ditanya ingin bagusnya sendiri pasti mengunggul-unggulkan punya dia," katanya saat ditemui di lapak dagangannya.

Pak Manut sendiri ternyata juga berjualan tahu gimbal dengan nama Pak Edi. Namun, dia secara jujur mengaku bahwa dia hanya ikut-ikutan karena merasa nama tersebut membawa keuntungan.

Kalau Manut sendiri sebetulnya memang sudah berjualan tahu gimbal sejak lama, bahkan sejak 1998.

Baca Juga: SIARAN LANGSUNG Live Streaming Persis vs PSIS Hari Ini Sabtu 16 September di Indosiar Bukan NobarTV Score808

Awalnya, dia menggunakan nama Bu Atin sebelum menggunakan nama Pak Edi.

Namun, memang tahu gimbal yang banyak dicari adalah tahu gimbal Pak Edy/Edi. Akhirnya karena menjadi trend, dia pun ikut-ikutan pakai nama Edi.

"Saya mulai 2014, saya di situ (Jalan Pahlawan) sudah pakai nama Pak Edi, karena laku. Sebenarnya nggak sama (lakunya)," lanjutnya.

Meski demikian, Manut lebih memilih jujur bila ada yang bertanya mana tahu gimbal Pak Edy/Edi yang asli. Menurutnya, kejujuran merupakan prinsipnya dalam mencari nafkah.