Niat ke Bogor Naik Becak Dibatalkan, Tio Ikhlas Bayinya Dimakamkan di Cepiring

- Sabtu, 10 Juni 2023 | 16:13 WIB
Keluarga Tio saat berada di Mapolsek Cepiring usai kejadian Sabtu 10 juni 2023 dinihari.  (Edi prayitno/kontributor Kendal)
Keluarga Tio saat berada di Mapolsek Cepiring usai kejadian Sabtu 10 juni 2023 dinihari. (Edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM - Kesedihan terpancar dari wajah Wiwik, ibu dari bayi Putri Afana yang meninggal dunia setelah hanyut terbawa saluran irigasi Karangsuno Cepiring, Jumat 9 juni 2023 malam. Namun pasangan Tio dan Wiwik ini tetap tegar dan ikhlas kehilangan anak keduanya yang masih berusia satu bulan.

Tio menuturkan tiga bulan lalu bersama istrinya dan anak pertamanya Ahmad Junaidi datang ke Semarang menggunakan sepeda motor. Dari Bogor Tio mengaku ingin mengais rejeki di Semarang meski tidak ada tempat untuk berteduh selama di Kota Atlas.

“Saya awalnya naik motor ke Semarang memang niat untuk cari nafkah. Sampai di Semarang motor saya jual dan uangnya untuk keperluan hidup dan membeli becak. Dari becak inilah saya mencari rejeki mengumpulkan barang bekas,” katanya di Mapolsek Cepiring Sabtu 10 juni 2023.

Baca Juga: Masih Punya Tali Pusar, Polisi Nilai Mayat Bayi di Bawah Sungai Citarum Semarang Belum Dilahirkan

Selama mencari barang bekas, Tio dan istri yang sedang mengandung dan anak pertamanya tidur di emperan toko di kawasan jalan Agus Salim Kota Semarang. Bahkan anak keduanya lahir di becak yang dijadikan tempat berteduh.

“Anak kedua lahir di gerobak lalu oleh orang sekitar dibawa ke rumah sakit Ketileng untuk mendapatkan perawatan,” imbuhnya sembari mengatakan anak kedua berjenis kelamin perempuan diberinama Putri Afana.

Tio menceritakan, malam saat kejadian tersebut berencana akan pulang ke Bogor ke rumah orangtua istrinya.

Menggunakan becak Tio mengayuh sendiri sembari memungut barang bekas untuk bekal hidup selama perjalan pulang ke Bogor.

Baca Juga: Menolong Pemotor Jatuh, Becak Tercebur Sungai: Seorang Bayi Tewas

Dikatakan, pulang ke Bogor agar anaknya yang baru lahir bisa dititipkan ke orangtua. Ia sendiri akan tetap bekerja di Bogor seadanya meski harus memulung.

“Penginnya menitipkan anak dan istri ke orangtua di Bogor biar tidak harus ikut di jalan,” ujar pria kelahiran Wonosobo 43 tahun lalu ini.

Namun malang, saat melintas di jalan pantura Karangsuno Cepiring musibah datang dan harus kehilangan anak keduanya yang masih berusia satu bulan. Sambil tetap tegar Tio bercerita awalnya ada sepeda motor menyerempet becaknya dan terjatuh.

“Saya coba menolong orangnya yang jatuh, becak saya berhenti di pinggir saluran. Istri saya menggendong anak pertama, sementara bayinya ditidurkan di samping. Tiba-tiba setelah saya turun mau menolong orang yang jatuh, becak tercebur ke saluran irigasi,” terangnya.

Baca Juga: LINK STREAMING GRATIS Final UCL 2023 Man City vs Inter Milan 11 Juni Jam 2 WIB! Begini Cara Akses Anti Ribet

Halaman:

Editor: Arman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kapal Bocor, Nelayan Bandengan Terombang Ambing Dilaut

Jumat, 29 September 2023 | 19:08 WIB

Cegah Aksi Kekerasan Wali Murid Ikut Lakukan Pengawasan

Jumat, 29 September 2023 | 18:14 WIB

Derita Petani Kendal, Ada Uang Belum Tentu Pupuk Ada

Jumat, 29 September 2023 | 12:48 WIB

Derita Petani di Kendal, Ada Uang Belum Tentu Pupuk Ada

Kamis, 28 September 2023 | 17:16 WIB

Program AMPI Kendal Bakal Sentuh Masyarakat Bawah

Senin, 25 September 2023 | 13:05 WIB

Geger, Pria Ditemukan Tewas di Depan Toko di Kaliwungu

Minggu, 24 September 2023 | 06:49 WIB
X