Pihaknya akan mengundang pelatih untuk memberikan pelatihan kepada kaum difabel sehingga mereka bisa mandiri secara ekonomi.
Dengan begitu, mereka bisa bersosialisasi penyandang disabilitas lain dan masyarakat setempat. Eko menegaskan mereka sama seperti warga pada umumnya untuk mendapatkan hak untuk bersosialisasi.
Di kantor kecamatan sendiri, lanjutnya, sudah disediakan satu ruang khusus untuk kegiatan kaum difabel.
"Kami ingin kegiatan bisa berjalan seperti di Semarang Barat. Kita tidak boleh kalah. Waktu itu pada 2016, di pedurungan ada ruang difabel Kuncup Melati. Anggotanya tidak hanya dari Pedurungan, tapi juga Gayamsari, Tembalang," tandasnya.
Baca Juga: Pasar Imlek Semawis 2022 Ditiadakan, Ini Acara Penggantinya di Pecinan Semarang
Menanggapi hal itu, Dyah Ratna Harimurti, anggota DPRD Komisi D Kota Semarang menyambut gembira. Hal itu menjadi salah satu gebrakan yang positif di wilayah dapilnya.
"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung upaya dari Bapak Camat Pedurungan yang memberikan langkah nyata berupa fasilitas ruang difabel di lingkungan Kecamatan Pedurungan," katanya.
Langkahnya tersebut sebagai bentuk atensi dan dukungan untuk penyandang disabilitas dan juga pihak keluarga.
"Harapan kami kesempatan yang sudah di berikan ini bisa ditangkap teman komunitas untuk mulai berkegiatan dan bersinergi mengawal hak-hak disabilitas," pungkasnya.
Artikel Terkait
Masyarakat Semarang Diminta Jangan Sungkan Data Keluarga Penyandang Disabilitas
Titik Terang Kasus Diskriminasi Disabilitas Muhammad Baihaqi, Kasasi Dikabulkan Pengadilan
Harga Minyak Goreng di Kota Semarang Rp 14.000? Begini Penerapannya
Dinkes Kota Semarang Minta Pasien Omicron yang Sudah Sembuh Tak Buru-buru Bepergian
Berkunjung ke Rumah Produksi Hio Swa, Alat Ibadah Laris Jelang Imlek
Anak 7 Tahun Sempat Jadi Pasien Omicron di Kota Semarang, Disdik Tidak Akan Hentikan PTM