Tambak Lorok Semarang Dipasangi Tanggul Laut, Lindungi Nelayan Tradisional

- Jumat, 17 Juni 2022 | 11:13 WIB
Warga sedang mengamankan mesin cucinya ketika terjadi rob di Tambak Lorok Semarang. Tanggul laut Tambak Lorok akan mulai digarap minggu depan.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Warga sedang mengamankan mesin cucinya ketika terjadi rob di Tambak Lorok Semarang. Tanggul laut Tambak Lorok akan mulai digarap minggu depan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG UTARA, AYOSEMARANG.COM -- Setelah banyak dihantam banjir rob, bagian sisi barat Kampung Tambak Lorok Semarang akhirnya akan dipasangi tanggul laut.

Tanggul laut yang akan dipasang di Kampung Tambak Lorok Semarang itu direncanakan akan memiliki panjang 1,5 KM.

Tanggul laut di Tambak Lorok Semarang itu nantinya menggunakan konstruksi tiang pancang atau sheet pile.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi menyampaikan jika kontruksi tersebut dipercaya dapat melindungi pemukiman padat penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan tradisional.

Baca Juga: Tanggul Laut Semarang Jebol Lagi? CEK FAKTA Kondisi Pelabuhan Tanjung Emas Terkini

"Paling lambat minggu depan sudah bisa lelang tender. Tambak Lorok harus dilindungi dengan tanggul laut," kata Adek, Kamis 16 Juni 2022.

Adek lalu menambahkan, meskipun terjadi penurunan tanah di daerah Tambak Lorok Semarang, proyek tanggul laut itu harus tetap dilanksanakan dan selesai pada 2023 mendatang.

"Kami membuat sheet pile dua lapis, kemudian kami timbun tanah supaya air laut tidak masuk ke pemukiman," ungkapnya.

Kemudian berkaca dari pengalamam limpasan air laut pada Mei lalu, nantinya semua elevasi tanggul laut setingg 27 meter akan diubah menjadi 3 meter.

Baca Juga: VIDEO: Tambak Lorok Semarang Diterjang Angin Kencang, Sejumlah Kapal Nelayan Rusak

"Artinya memang penurunan tanah di Kota Semarang sudah terbukti dengan limpasan ait itu," ucapnya.

Utusan Kementerian Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat (PUPR) itu akan melengkapi dengan kolam retensi atau polder untuk mengatasi genangan air yang sulit menuju laut.

Namun sejauh ini pihaknya masih menunggu keputusan dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) membebaskan lahan untuk dibangun sabuk laut beserta kolam retensinya.

"Masalah pembebasan tanah inilah yang belum klop, kami belum final konsep kolam retensi," ungkapnya.

Halaman:

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X