KAMUS SEMARANGAN Mbesengek, Mblesek, Mbojo, Ternyata Ini Artinya

- Jumat, 24 Juni 2022 | 20:00 WIB
Tugu  Muda Semarang. Ilustrasi kosakata dialek semarangan (Ayosemarang/Audrian Hehanussa)
Tugu Muda Semarang. Ilustrasi kosakata dialek semarangan (Ayosemarang/Audrian Hehanussa)

SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG.COM - Berikut ini ulasan mengenai kosakata dialek semarangan yang bisa Anda ketahui.

Adapun kosakata dialek semarangan kali ini merupakan lanjutan artikel sebelumnya.

Yang mana, kosakata dialek semarangan kali ini akan dimulai dari mbathi hingga mbojo. Apa saja artinya, simak ulasannya di bawah ini.

Dalam dialek semarangan, terdapat kata-kata yang memiliki kekhasan dalam makna.

Baca Juga: DPRD Batang Soroti Sampah di TPA hingga Luber ke Jalan Raya

Hartono Samidjan dalam bukunya " Halah Pokokmen Kupas Tuntas Dialek Semarangan" mengatakan, contoh kata yang memiliki kekhasan dan makna dalam dialek semarangan itu adalah "dhewe dan barang".

"Secara umum kedua kata itu masing-masing berarti sendiri dan benda. Tetapi ketika dirangkai dalam kalimat bisa memiliki banyak makna," tulisnya.

Ia pun mencontohkan kalimat dari kata "dhewe dan barang" yang memiliki banyak makna dalam dialek semarangan.

- Dhewe kudu siap-siap, ketoke banjir taun iki bakal liwih gedhe (Kita harus bersiap-siap, nampaknya banjir tahun ini bakal lebih besar).

- Dikandhani wong tuwa ki sing manut, mbok aja sak karepe dhewe (Dinasehati orang tua itu harus patuh, jangan semaunya sendiri).

- Ora mung klambi, aku ya meh tuku kathok barang (Tak hanya baju, saya juga mau membeli celana).

- Lho, sing ketinggalan iki barange sopo? (Lho, yang tertinggal ini milik siapa?).

Baca Juga: Awas Tergoda, Ini 4 Rekomendasi Kedai Ndas Manyung Khas Semarang Terenak

- Wis ta, rak sah nganggo nangis barang, aleman! (Sudahlah, tidak usah menangis, Manja!).

Halaman:

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X