Puluhan Benda Pusaka Ikuti Penjamasan di Sanggar Kejeling Kendal

- Senin, 8 Agustus 2022 | 17:46 WIB
Puluhan benda pusaka milik warga yang akan dijamas di Sanggar Kejeling Cepiring Minggu 07 Agustus 2022 malam. (edi prayitno/kontributor Kendal)
Puluhan benda pusaka milik warga yang akan dijamas di Sanggar Kejeling Cepiring Minggu 07 Agustus 2022 malam. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Puluhan benda pusaka mengikuti penjamasan di Sanggar Kejeling di Desa Sidomulyo Kecamatan Cepiring Kendal, Minggu 7 agustus 2022 malam.

Tradisi ritual penjamasan ini rutin dilakukan setiap tanggal 10 Syuro atau Muharam.

Penjamasan benda pusaka digelar Sanggar Kejeling dilakukan bersama Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) Kendal Korwil Jawa Tengah.

Pemilik benda pusaka yang hadir sebagian besar juga mengenakan pakaian adat Jawa.


Ketua SNKI Kendal Korwil Jawa Tengah, Rinto Murdomo, budayawan Mpu Keris menjelaskan, bahwa tradisi ritual penjamasan benda pusaka untuk masyarakat umum dilakukan tiap tanggal 10 Suro, sedangkan tiap tanggal 1 Suro dilakukan oleh keluarga keraton.

Baca Juga: Tingkatkan Capaian Booster, Pemkab Kendal Siapkan Paket Sembako

"Penjelasan tiap tanggal 10 Suro ini, karena yang tanggal 1 Suro atau 1 Muharram itu untuk keluarga keraton, sedangkan untuk tanggal 10 Suro dan seterusnya itu penjamasan benda pusaka untuk masyarakat, " jelasnya.


Rinto menjelaskan, ritual penjamasan atau pembersihan ini dilakukan supaya benda pusaka bersih dari korosi atau karat.

Bahan yang digunakan untuk penjamasan adalah air kelapa dan minyak wangi.

Tujuan ritual penjamasan, juga untuk membersihkan raga dan hati pemilik benda pusaka, agar hatinya lebih bersih, lebih baik dan lebih menyenangkan dari tahun kemarin.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1057, Siapa Sosok Pria dengan Luka Bakar yang Disebut Kid?


"Penjamasan ini artinya membersihkan pusaka. Pusaka ini pakaian, dan pakaian ini bisa raga dan rasa, jadi membersihkan raga dan membersihkan hati yang mempunyai pusaka, supaya hatinya lebih bersih, lebih baik dari tahun kemarin, " tandasnya.


Pupung Dwi Hermawan, ketua panitia dari Sanggar Kejeling mengatakan, kegiatan ritual penjamasan sudah rutin dilakukan tiap tahun.

Namun penjamasan digelar untuk umum, mulai tahun 2019 lalu. Tujuannya untuk melestarikan budaya warisan leluhur agar tetap lestari dan berkembang.

Halaman:

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ini Oleh-Oleh Kunjungan Bupati Kendal ke Hong Kong

Selasa, 21 Maret 2023 | 19:59 WIB

Nikmatnya Sego Berkat ala Kondangan di Kampung

Sabtu, 18 Maret 2023 | 19:47 WIB
X