Belajar Dari Ronda Kampung Di Masa Lalu Sebagai Wadah Bersosialisasi Yang Efektif

- Senin, 18 September 2023 | 21:13 WIB
Ilustrasi kampung. Pos kampling sebagai sosialisasi. (Pixabay)
Ilustrasi kampung. Pos kampling sebagai sosialisasi. (Pixabay)

AYOSEMARANG.COM -- Di era tahun sebelum tahun milenial jika kita ingat masih banyak ditemukan warung kopi yang selalu ramai oleh candaan dan obrolan.

Masih banyak ditemukan pos keamanan lingkungan yang tak pernah sepi warga masyarakat yang sekedar ingin mengobrol.

Dan ternyata dengan adanya hal tersebut tindak kriminal juga sangat kecil.

Dan yang lebih penting lagi orang yang datang ke sebuah kampung yang terdapat pos kamling yang ramai orang akan merasa tenang.

Baca Juga: Penggunaan Transportasi Publik Dibuat Masif untuk Kurangi Polusi

Karena orang tersebut yakin disitulah pasti berisikan orang-orang yang peduli pada sesama dan lingkungan.

Itulah sarana komunikasi sosial yang terjadi di beberapa dekade lalu pertanyaannya sekarang apakah itu semua masih ada ?

Jawabannya adalah, "masih" lalu apa yang membedakan sehingga hasilnya berbeda ? jawaban adalah karena dimasa itu obrolan menggunakan mulut dan sekarang menggunakan jari.

Mulut dapat bersuara dan yang mendengarkan bisa tertawa-mengerti- menerima berita secara langsung dan bersama-sama.

Sedangkan jika jari yang bicara tidak akan pernah terdengar suara kita hanya bisa baca sendiri-ketawa sendiri-memahami sendiri.

Sehingga jika yang lalu warung kopi dan pos ronda banyak orang berkumpul dan ramai suara.

Baca Juga: Simulasi Kredit Yamaha Grand Filano Terbaru September 2023, Terobosan Skutik Desain Keren, Cicilan 600 Ribuan

Sedangkan saat ini warung kopi dan pos ronda banyak orang tetapi senyap dari suara.

Jika kita kilas balik ke era dimana masih diterapkan ronda kampung sangat terasa kehangatan hidup bertetangga.

Halaman:

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X