Supporter Arema FC Bongkar FAKTA Tragedi Kanjuruhan Sebenarnya: Ingin Keadilan Ditegakkan Untuk Para Korban

AYOSEMARANG.COM -– Tragedi Kanjuruhan membuat dunia persepakbolaan Tanah Air bahkan seluruh masyarakat Indonesia berduka begitu dalam.

Lantaran, tragedi Kanjuruhan menelan begitu banyak korban sampai ratusan meninggal dari anak-anak sampai orang tua.

Namun, ditengah beredarnya banyak asumsi publik yang saling menyalahkan dan saling mengeluarkan pembelaan terhadap oknum-oknum terkait.

Sementara itu, supporter Arema FC mengungkapkan sudut pandangnya melalui sebuah cuitan di Twitter.

Baca Juga: Gokil! Fans BTS Indonesia Galang Dana Tragedi Kanjuruhan Nyentuh 420 juta? Netizen: sat set tak banyak omong

Misteri Tragedi Kanjuruhan Berdarah, Pintu keluar inilah yang membuat warga kerap dengar rintihan dan jerit minta tolong . (ist)

Dikutip dari akun Twitter @AremaniaCulture, bahwa ungkapan nya itu bukan seolah-olah mencari pembenaran atau apapun tetapi ini adalah sebuah bentuk keinginan terkait keadilan untuk para korban Kanjuruhan.

“Sebelumnya saya ingin meminta maaf atas tweet saya ini, bukan ingin cari pembenaran atau apapun tapi hanya ingin keadilan ditegakkan untuk saudara-saudara saya yang jadi korban,” ungkapnya yang dikutip tim Ayo Semarang di akun Twitter nya.

Selain itu, @AremaniaCulture pun menyampaikan bahwa ia saat ini merasa resah dikarenakan media mainstream terus memutar balikkan fakta yang terjadi.

Baca Juga: Viral Video Mencekam Aremania Mencari Pintu Keluar Sampai Jebol Tembok Stadion Kanjuruhan

“Alasan saya membuat thread ini karena saya resah melihat media mainstream yang terus memutar balikkan fakta,” sambungnya.

Kronologi Tragedi Kanjuruhan versi akun supporter Singo Edan

Lebih lanjut, akun supporter Singo Edan ini pun menceritakan kronologi sebenarnya dilapangan dari situasi awal sampai akhirnya kerusuhan bergejolak.

“Pertama, situasi awal dimana salah satu suporter masuk kelapangan dimana hanya ada official dan tim Arema saja. Pemain Persebaya sudah aman di dalam ruang ganti,” cuitnya.