BATANG, AYOSEMARANG.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan masih berupaya mengembalikan Indonesia sebagai negara ‘Nyiur Melambai’ dengan menjadi salah satu sentra kelapa segar yang memiliki kualitas terbaik dunia.
Hal tersebut disampaikan mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu saat melakukan penanaman bibit kelapa genjah di Pantai Karang Maheso, Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat 20 Januari 2023.
"Saya ingin mengembalikan Indonesia sebagai negara Nyiur Melambai dan itu berarti kita semua harus kerjasama. Termasuk peningkatan produksi kelapa segar di Kabupaten Batang," kata Syahrul.
Baca Juga: PN Batang Teken Mou Layanan E-Berpadu yang akan Mudahkan Para Pencari Keadilan
Menurutnya, kelapa sangat menguntungkan mengingat dari mulai buah, batang, akar sampai serabutnya bisa mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi.
“Satu pohon kelapa genjah bisa berbuah hingga 180 butir sehingga mampu memenuhi kebutuhan lokal dan nasional," jelasnya.
"Saya akan buat hari ini lebih dari 20 juta dan kelapa yang harus tumbuh di sini adalah kelapa yang hasilnya satu di pohon itu 182 butir dalam satu tahun. Artinya harus dijaga, paling tidak bisa menjadi minyak kelapa dan santan."
Perlu diketahui, pengembangan Kelapa Genjah Klaster Pariwisata Jawa Tengah memiliki luas areal 209 ribu hektar.
Untuk Kabupaten Batang sendiri, luasanya mencapai 1.379 hektar dan yang saat ini menjadi pengembangan kelapa genjah seluas 200 hektar atau setara 21.900 batang.
Adapun untuk area kelapa di pantai Sigandu-Ujungnegoro mencapai 10 hektar dengan produksi mencapai 1.100 batang.
Sedangkan untuk minuman segar mencapai 300 butir per hari atau 110.000 butir per tahun dengan jumlah petani sebanyak 120 dan pendapatan 500 juta per tahun.
Syahrul juga meminta masyarakat ikut berkontribusi dengan melakukan penanaman di setiap rumahnya masing-masin.
Hal ini seperti yang sudah dilakukan di wilayah Solo Raya.
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengapresiasi bantuan 2 juta bibit kelapa genjah dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang nantinya bisa ditanam di pekarangan warga.
“Tidak harus di lahan yang hamparan, karena itu sangat menjanjikan. Kelapa genjeh Bali ini ditanamnya mudah dan perawatannya juga mudah, hasilnya juga bagus dalam waktu tiga tahun sudah berbuah,” katanya.
Baca Juga: Pensiunan Polisi Sulit Cari Keadilan, Malapor ke Polres Batang Malah Diminta Cari Bukti Sendiri
Ia menyebutkan, bibit kepala genjah Bali juga harus ditanam oleh masyarakat ataupun petani.
Ini dalam rangka menjalankan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Indonesia menjadi negara Nyiur Melambai.
“Batang menjadi percontohan untuk nasional. Kelapa ini tidak tinggi tapi rindang. Pohonnya bisa untuk teduh-teduhan di tepi pantai dan menghasilan nilai ekonomi yang menguntungkan,” tukasnya.
Artikel Terkait
Pj Bupati dan Forkopimda Batang Jalan Kaki 4 Km Lebih Demi Rakornas dengan Presiden Jokowi
Tawuran Maut Antargeng Anak Bawah Umur di Batas Kota Batang, Berawal dari Menantang di Media Sosial
Jadi Motivasi Banyak Orang, Guru Difabel di SLBN Batang Dapat Sepeda Motor Listrik Roda Tiga Dari JNE
Pensiunan Polisi Sulit Cari Keadilan, Malapor ke Polres Batang Malah Diminta Cari Bukti Sendiri
PN Batang Teken Mou Layanan E-Berpadu yang akan Mudahkan Para Pencari Keadilan