BATANG, AYOSEMARANG.COM- Pemandangan asri ditambah aliran sungai deras menjadi modal wisata rafting susur sungai yang akan digali warga Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.
Desa wisata rintisan itu bakal dinamai Ceko Agro Park dengan mengunggulkan potensi sungai Lojahan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat.
Potensi UMKM sekitar desa tersebut akan melengkapi Ceko Agro Park seperti perah susu kambing, kebun anggur dan potensi hasil bumi lainya yang saat ini terus dikembangkan.
Direktur Bumdes Cempaka Mulia, Ipung Dasmui mengatakan saat ini pihaknya masih terus fokus mengembangkan potensi wisata sungai Lojahan atau Ceko Agro Park.
"Sesuai arahan Pak Kades Insya Allah rintisan desa bisa maju jika semua lembaga dan masyarakat mendukung, tugas Bumdes hanya mengelola saja, untuk pembangunan dilakukan oleh desa, dan setelah jadi maka kita yang mengelola," terangnya.
Ipung menjelaskan saat ini Ceko Agro Park belum bisa dibuka sebagai tempat wisata, biasanya pengunjung datang untuk menikmati suasana dan sekedar bermain air.
"Untuk saat ini belum dibuka sebagai tempat wisata, namun memang kalau jumat, sabtu, minggu atau hari lubur nasional pengunjung ada yang datang sekedar bermain air dengan menyewa ban Rp 3 Ribu sepuasnya, dan menikmati suasana di tenda yang telah disediakan hanya Rp 10 ribu seharian," ujarnya.
Baca Juga: Gandeng Komunitas Batang Berkebun, Pelajar SMPN 2 Limpung Diajarkan Cara Mengelola Sampah
Sementara itu, Ipung menyebut dalam pengembangan wisata sesuai RAB dibutuhkan dana sebesar Rp 4 Miliar.
Pihaknya pun fokus dalam anggaran dana desan yang mana sudah dianggarkan pemdes setempat sebanyak Rp 120 Juta untuk penyertaan modal dan Rp 150 Juta untuk infrastruktur jalan.
"Saat ini pengembangan akses infrastruktur wisata sudah 50 persen sesuai masterplan, semoga rintisan wisata ini bisa terus berkembang hingga nantinya menjadi desa wisata ikon Cepokokuning yang bisa menarik wisatawan," pungkasnya.
Kepala Deaa Cempokokuning, Maryadi mengatakan, untuk mendukung pengembangan desa wisata Cepokokuning, Pemdes telah mengalokasikan anggarkan dana desa sebesar Rp 270 Juta.
Rincianya, Rp 120 Juta sebagai penyertaan modal, dan Rp 150 Juta untuk infrastruktur jalan menuju desa wisata.
"Sesuai dengan surat Kemendes bahwa dana desa diprioritaskan juga untuk desa wisata, maka ini bentuk dukungan kami dianggarkan Rp 120 juta sebagai modal, yang terpenting itu sudah sesuai aturan dan sudah disosialisasikan," kata Maryadi Senin 23 Januari 2023.
Lebih lanjut dikatakannya, pengembangan desa wisata tersebut tak lain salah satunya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Sesuai misi kami, salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yaitu dengan desa wisata, karena di situ banyak yang bisa dilibatkan, dan UKM bisa tumbuh berkembang," imbuhnya.
Artikel Terkait
Tawuran Maut Antargeng Anak Bawah Umur di Batas Kota Batang, Berawal dari Menantang di Media Sosial
Jadi Motivasi Banyak Orang, Guru Difabel di SLBN Batang Dapat Sepeda Motor Listrik Roda Tiga Dari JNE
Pensiunan Polisi Sulit Cari Keadilan, Malapor ke Polres Batang Malah Diminta Cari Bukti Sendiri
PN Batang Teken Mou Layanan E-Berpadu yang akan Mudahkan Para Pencari Keadilan
Batang Jadi Pusat Percontohan Pembibitan Nasional Kelapa Genjah Bali
Tawuran Antargeng Pemuda, Disdik Batang Formulasikan Pendidikan Karakter, PGRI Terjunkan Satgas Kusuma Bangsa
Tuntutan Revisi Masa Jabatan Kades Masuk Prolegnas 2023 Clear, Ketua Paguyuban Kades Batang: Komisi II DPR RI
Kasat Reskrim Polres Batang: Dugaan Penipuan yang Dilaporkan oleh Pensiunan Polisi Kurang Alat Bukti
Gandeng Komunitas Batang Berkebun, Pelajar SMPN 2 Limpung Diajarkan Cara Mengelola Sampah
AKBP Saufi Salamun Jabat Kapolres Batang, Gantikan AKBP M Irwan yang Tugas di Irbid Itwasda Polda Jawa Tengah