"Saya sangat bingung dan tidak percaya dengan kasus ini karena pada akhirnya saya punya anak dan istri yang pasti akan berdampak bagi mereka," jelasnya.
"Di sisi lain, mendiang Yosua juga baik kepada saya. Bahkan saat saya menganggur selama 2 tahun, almarhum Yosua membantu karena anak saya saat itu belum membayar biaya sekolahnya," lanjutnya.
Kuat kemudian memberi tahu kepada hakim bahwa dirinya adalah orang yang bodoh.
Pasalnya, dia mengaku mudah dimanfaatkan penyidik untuk mengikuti sebagian BAP dari Richard Eliezer.
"Saya akui yang mulia kalau saya bodoh. Penyidik dengan mudah memanfaatkan saya untuk mengikuti beberapa BAP dari Richard," katanya.
Baca Juga: Ibunda Brigadir J Belum Bisa Terima Kematian Anaknya, Sebut Putri Candrawathi Bukan Manusia
"Saya bingung dan tidak mengerti semua proses yang sedang berjalan. Tapi saya tetap berusaha untuk mengikuti proses persidangan," tambahnya.
Kuat juga mengatakan bahwa dia bukanlah seorang sadis yang tega menghabisi nyawa Brigadir J.
"Demi Tuhan saya bukan orang sadis, saya punya hati dan saya tidak tega ikut membunuh orang, apalagi orang yang saya kenal baik yang membantu saya", pungkasnya.***
Artikel Terkait
Meski Jadi Eksekutor Pembunuhan Brigadir J, Richard Eliezer Bisa Dapat Keringanan Hukuman dengan 2 Pasal Ini
TERBONGKAR! Ada Gladi Resik Sebelum Brigadir J Dieksekusi? Kamaruddin Simanjuntak Beberkan Ini
Disidang Pledoi, Kuat Maruf Ungkap Pengakuan Soal Selingkuh dengan Putri Candrawathi?: Sangatlah Parah
Sidang Pledoi Ferdy Sambo Sebut 'Pembelaan Sia-sia': Ucapannya Tak Pantas Lagi Didengar
WADUH! Karena Ini Ricky Rizal Terpaksa Ikuti Skenario Ferdy Sambo, Terungkap di Sidang Pledoi