Kejar Sertifikat Eradikasi Frambusia, Dinkes Batang Gelar Screening ke Sekolah

- Jumat, 3 Februari 2023 | 17:02 WIB
Jajaram Dinas Kesehatan Kabupaten Batang saat menggelar rapat persiapan pelaksanaan Eradikasi Frambusia. Foto: dok
Jajaram Dinas Kesehatan Kabupaten Batang saat menggelar rapat persiapan pelaksanaan Eradikasi Frambusia. Foto: dok

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Frambusia atau infeksi bakteri kronis yang memengaruhi kulit, tulang, dan tulang rawan sering menimpa anak di bawah umur 15 tahun.  

Jika tidak segera ditangani, luka akan menyebar yang akhirnya dapat menyebabkan kerusakan dan cacat.
 
Sebagaai upayanya penangulangan penyakit tersebut, Kabupaten Batang saat ini sedang mentargetkan eradikasi Frambusia dengan melakukan screening anak berusia 15 tahun ke bawah.

Baca Juga: Entaskan 8 Desa Lokus Stunting, PT BPI Dapat Apresiasi Pj Bupati Batang
 
“Jika ada anak yang memiliki koreng atau luka pada kulit yang bukan disebabkan cidera akan dilakukan rapid tes. Oleh karenanya kami akan screening ke sekolah-sekolah, agar nantinya jika ada anak yang punya koreng untuk dites, apakah nantinya positif Frambusia atau tidak,” kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Batang, Muhammad Wahyudi A, Jumat 3 Februari 2023. 
 
Hasil Rapid Test tersebut, kata dia, akan menunjukkan hasil positif Frambusia jika ditemukan bakteri sifilis didalamnya.
 
screening ini bakal digelar mulai Februari sekaligus dengan pembagian obat cacing untuk anak-anak sekolah,” katanya.
 
Pihaknya pun berharap untuk tahun ini Batang bisa zero Frambusia, sehingga bisa mendapatkan sertifikat eradikasi Frambusia.

Jika berhasil mendapatkan sertifikat eradikasi ini, itu berarti secara tidak langsung kualitas kesehatan di Batang cukup bagus.

Baca Juga: Ramai Berita Bohong Penculikan Anak, Kapolres Batang Berikan Trik Terhindar dari Penculikan
 
“Selama ini di Batang belum ada kasus. Jadi kalau ada satu kasus saja, maka sertifikasi eradikasinya dicabut oleh Kemenkes RI,”katanya.
 
Wahyudi meminta masyarakat untuk menjaga kebiasaan hidup bersih dan sehat, sanitasi dan Open Defection Free harus  dilaksanakan dengan baik.
 
“Untuk mendukung capaian ini tentunya butuh kerja sama lintas sektor. Terlebih ada beberapa tahapan yang harus dipersiapkan. Seperti  promotif, surveilans dan pembuktian,” pungkas Wahyudi.

 

Editor: Ica Agustin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X