Karena Kapal Tujuh lebih besar, serangan tersebut pun sia-sia. Para pribumi pemberontak terus berlayar menuju Surabaya.
Tidak sampai di situ, setelah sampai di Selat Sunda, Pemerintah Hindia Belanda kembali melakukan penyerangan. Kali ini dengan cara mengepung Kapal Tujuh Provinsi dengan beberapa kapal perang milik Belanda.
Sebisa mungkin para ABK di dalam Kapal Tujuh Provinsi menghalau dari serangan bertubi-tubi. Namun karena pihak Belanda geram, akhirnya mereka menjatuhkan bom dari pesawat Dornier tepat di atas badan kapal. Membuat Kapal Tujuh Provinsi porak-poranda.
Seluruh ABK meninggal dunia karena kejadian ini. Sementara Kawilarang yang menjadi nahkoda kapal selamat dari kejadian tersebut.
Baca Juga: Cara Tepat Daftar KIP Kuliah 2023, Dapatkan Beasiswa Total Rp33,6 Sampai Tamat
Hingga saat ini, kejadian tersebut masih diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi. Pasalnya, kejadian ini merupakan sebuah bentuk pengorbanan dari para ABK yang menjadi pahlawan bagi kita. (Suci Fitriani/Magang Ayo Semarang)
Artikel Terkait
Ganjar Pranowo Kontak PT Pelni, Minta Kapal Jemput Wisawatan Terjebak di Karimunjawa
Penyelamatan 315 Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa, Pelni Kirim Kapal Kelimutu
Terjang Ombak Tinggi, Kapal Perang Diterjunkan untuk Kirim BBM ke Karimunjawa
Akibat Pendangkalan Muara Tawang, Kapal Besar Tak Bisa Masuk TPI Tawang
Terekam CCTV, Pria Grobogan Terciduk Curi Dompet Penumpang Kapal, Uang Rp900 Ribu Jadi Bukti
Kelelahan, Anak Buah Kapal Ditemukan Meninggal Posisi Tertidur di Kamar KMP Kalibodri
Galakkan Gotong royong, Bhabinkamtibmas Polsek Patebon Ikut Bantu Nelayan Saat Dundunan Kapal