AYOSEMARANG.COM -- Selain sebagai tempat ibadah umat Islam masjid juga dijadikan sebagai titik sentral dalam berdakwah.
Bagi negara-negara Islam juga menggunakan masjid sebagai sarana untuk menunjukkan eksistensi sebuah negara.
Demikian juga dengan Masjid Nurul Huda yang berada di tepian Bengawan Solo tepatnya di Desa Cangaan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Masjid Agung Jawa Tengah di Kota Semarang yang Fasilitas Layaknya Objek Wisata
Masjid yang didirikan pada tahun 1775 ini merupakan masjid tertua di Bojonegoro.
Konon dalam sejarahnya masjid ini didirikan oleh Ki Ageng Wiroyudo salah seorang penggawa Kesultanan Mataram.
Saat itu Ki Ageng Wiroyudo melarikan diri dari kejaran bala tentara Kolonial Belanda hingga sampai di Desa Cangaan ini.
Di desa inilah beliau berganti nama menjadi Abdul Hamid dan mendirikan masjid berukuran 15 x 15 meter dengan nama Masjid Nurul Huda.
Baca Juga: Bulan Ramadhan 2023 Segera Tiba, Inilah Doa Niat Puasa untuk Satu Bulan Penuh, Supaya Tetap Sah
Walaupun digolongkan sebagai masjid tertua namun konstruksi bangunannya saat ini tampak lebih modern dengan struktur menggunakan batu bata.
Dikelilingi pagar lengkap dengan gapura berwarna putih di depannya menjadi lebih tampak kewibawaan masjid ini.
Menurut cerita turun temurun pada awal pendiriannya Masjid ini berdinding kayu dan beratap daun alang-alang.
Namun karena terjangan banjir beberapa kali sehingga masjid ini beberapa kali dilakukan pemugaran secara besar-besaran.
Baca Juga: Tata Cara dan Niat Sholat Taubat Menjelang Ramadhan, Bacaan Doa dan Dzikir Setelahnya Seperti Ini!
Artikel Terkait
5 Jajanan Khas Ngawi dengan yang Perlu Dicicipi, Salah Satunya Ledre
Air Terjun Kedung Maor, Niagara Mini di Bojonegoro
Tradisi Padusan Adalah Apa? Ini Makna Filosofi Padusan Masyarakat Jawa Jelang Ramadhan
Dugderan Tradisi Penyambutan Bulan Suci Ramadhan di Kota Semarang yang Penuh Makna Kebaikan dan Toleransi
Buah Tangan Khas Ngawi yang Perlu Diketahui: Ada Ledre hingga Coklat Tempe
Mengenal Tradisi Dandangan di Kudus Sambut Bulan Ramadhan yang Terus Dilestarikan
Gebyar Ngunduh Duren, Tradisi Desa Wisata Margorejo yang Berawal sebagai Penghasil Durian Terbesar di Kudus
Teksas Wonocolo, Destinasi Wisata Edukasi Bekas Pengeboran Minyak Bumi yang Lagi Hits di Bojonegoro
Kampoeng Ramadhan Kotta Hotel Semarang, Buka Puasa All You Can Eat Cuma Rp100 Ribu