5 Tradisi Ruwahan Masyarakat Kudus Untuk Menyambut Bulan Ramadhan

AYOSEMARANG.COM -- Sebagai penganut agama Islam bulan Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan, sehingga berbagai perayaan dan tradisi dilaksanakan untuk menyambutnya.

Di beberapa wilayah bahkan ada yang menyambut Ramadhan mulai dari bulan Sya'ban, bulan ini erat kaitannya dengan tradisi ruwahan.

Sya'ban dalam penanggalan Jawa disebut dengan bulan Ruwah, oleh karena itulah kegiatan yang dilaksanakan pada bulan itu disebut dengan istilah ruwahan.

Baca Juga: Tiket Ancol Gratis 3 Februari 2023 Masih Ada? Tersisa 4.000 Tiket, Reservasi Sekarang Klik Link Ini

Ruwah berasal itu sendiri berasal dari kata arwah sehingga dalam budaya Jawa bulan itulah dianjurkan kepada kita untuk mendoakan kepada arwah leluhur.

Bagi masyarakat Kudus yang mayoritas beragama Islam memiliki beraneka ragam tradisi ruwahan, yang dilakukan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Diantara keanekaragaman budaya tersebut ada 5 tradisi unik yang biasa dilaksanakan masyarakat Kudus dalam rangka menyambut datangnya bulan mulia tersebut.

1. Nyadran / Bersih Kubur

Baca Juga: CARA Reservasi Ancol Gratis 3 Februari 2023, Klik Ancol.com Untuk Dapat Tiket Gratis Besok

tradisi Bersih Kubur atau Nyadran adalah suatu tradisi berziarah ke makam leluhur dan membersihkannya, yang biasanya didahului dengan acara selamatan.

Di beberapa tempat ada yang menyebut nyadran ini dengan istilah nyekar atau tabur bunga, yaitu satu perwujudan dari pemanjatan doa bagi keluarga yang telah wafat.

tradisi ini biasanya dilaksanakan pada setiap Kamis sore atau Jum’at pagi, dan pada jum'at terakhir menjelang Ramadhan bersih kubur dilakukan setiap hari.

2. Kirim Doa

Baca Juga: Seribu Batu Semliro Destinasi Wisata Alam Tertinggi di Desa Rahtawu Kudus