AYOSEMARANG.COM-- Sekarang kita memasuki era new normal, meskipun covid belum dinyatakan benar-benar hilang dari muka bumi, namun pemerintah telah mencanangkan new normal, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Penggunaan masker, menjaga jarak antara satu dengan yang lain, menjaga kebersihan, dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan tetap waspada terhadap dunia sekitar. Keberadaan korona sendiri melumpuhkan berbagai macam kegitan. Seperti sekolah yang masih diadakan menggunakan sistem daring, dan sebaian kegiatan perekonomian masih tersendat, meskipun sebagian yang lain juga mulai menyesuaikan dengan era new normal.
Kegiatan yang mengumpulkan masa dengan jumlah banyak juga masih jarang diadakan, meskipun sebagian yang mengadakan hajatan, seperti pernikahan maupun pesta tetap mempertimbangkan protokol yang telah disusun. Termasuk kegiatan dalam mengisi kemerdekaan. 17 Agustus identik dengan perlombaan dan juga ajang berkreasi. Masyarakat mengadakan berbagai macam perlombaan untuk menyambut dan memeriahkan perayaan kemerdekaan.
Lomba yang diadakn sangat beragam, setiap kampung mengadakan lomba yang dibina oleh pemuda dan karang taruna tiap desa. Bukan hanya menarik perhatian pemuda namun perlombaan ini juga memuat peserta dari kalangan bapak-bapak dan ibu-ibu. Misalnya lomba balap karung yang sering diadakan di desa yang diikuti oleh ibu-ibu, akan terdengar gelagat tawa para suporter yang memberi semangat sekaligus tawa yang mengelegar dikarenakan ibu-ibu yang berpostur gemuk masuk kedalam karung lalu melompat.
Lomba memasak antar dawis yakni perkumpulan ibu arisan dalam satu RT biasanya akan ditentukan tema dari masakan, lalu ibu-ibu akan memasak dan mendekor masakan mereka seolah-olah hidangan hotel berbintang, dengan berbagai hiasan yang sangat cantik dan menarik. Lalu dewan juri yang telah dipilih akan mengumumkan juaranya.
Ada juga lomba sepak bola daster yang diikuti para bapak-bapak yang mengenakan daster sang istri. Kemeriahan dan sorak-sorak penonton membuat gaduh dan riuh. Belum lagi bapak-bapak yang mengenakan daster nampak lucu dan membuat sebagian penonton tertawa terbahak-bahak. Lomba panjat pinang juga selalu hadir di tenggah perlombaan yang lain.
Dengan hadiah yang digantung diatas, berbagai macama hadiah ditawarkan yang menarik minat para peserta. Bermandi oli, menjadi pijakan oleh rekannya tidak menjadi masalah asalkan bisa sampai atas dan meraut hadiah yang tergantung.
AYO BACA : Akankah Semua Siswa Merdeka Belajar di Era New Normal?
Lomba yang lain adalah lomba untuk anak-anak biasana diadakan lomba makan kerupuk, dan juga lomba mengambil uang di buah semangkan yang dilumuri dengan oli. Semangat para peserta, panitia, maupun penonton melambangkan semnagat nasionalisme, sebagai salah satu wujud merayakan kemerdekaan Republik Indonesi. Berbagai pagelaran budaya juga dihaturkan sebagai media konserfasi sekaligus melestarikan budaya.
Upacara Virtual