GAJAHMUNGKUR, AYOSEMARANG.COM-- Dalam rangka layanan perpustakaan yang mendukung proses kegiatan pembelajaran literasi, Unika Soegijapranata berinovasi menggunakan fasilitas Studio Pembelajaran Digital atau disingkat ‘Speda’ dan Augmented Reality Library (AR Library) serta Virtual Reality Library (VR Library).
Kepala Perpustakaan Unika Soegijapranata Rikarda Ratih Saptaastuti mengatakan penggunaan media literasi digital Virtual Reality (VR) di perpustakaan Unika, merupakan pertama kalinya ada di tingkat provinsi bahkan di tingkat nasional.
Fasilitas Speda ini bisa digunakan untuk membuat konten-konten pembelajaran dalam bentuk audiovisual yang bisa ditayangkan di aplikasi Massive Open Online Course (MOOC) Unika dan juga bisa ditayangkan dalam kegiatan E- Learning,” ujarnya, Selasa (23/7/2019).
AYO BACA : Tingkatkan Kualitas, Sarjana dan Diploma Harus Punya Sertifikat Kompetensi
Menurutnya, para dosen dapat membuat materi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya seperti misalnya penggunaan power point, Pdf dan tercetak, yaitu dengan dibantu oleh petugas perpustakaan dalam membuat konten digital di ruang Studio Pembelajaran Digital (Speda) yang nanti hasilnya bisa diakses oleh mahasiswa.
“Para mahasiswa tentu akan semakin antusias dan tertarik dengan penggunaan konten pembelajaran yang berbeda dan itu tentunya akan membuat mahasiswa akan lebih semangat belajar karena mereka bisa mengulang-ulang pembelajarannya dari konten digital yang diberikan oleh dosen,” tambahnya.
Selain itu, layanan AR Library, serta VR Library diharapkan bisa mengakomodir kebutuhan informasi para mahasiswa di era milenial dan distruptif saat ini. Pengembangan konten atau layanan yang memang mengakomodir kebutuhan milenial itu diharapkan dapat mengubah anggapan mahasiswa supaya perpustakaan bisa menjadi tempat belajar yang asyik.
AYO BACA : Dies Natalies ke-38 UPGRIS, Sri Mulyani: Ciptakan Start Up Dunia Pendidikan
“Kami juga menyediakan layanan photobooth 3D untuk civitas akademika supaya perpustakaan menjadi tempat yang mengasyikkan juga untuk belajar dan sarana rekreatif,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unika Soegijapranata Prof Ridwan Sanjaya mengapresiasi adanya inovasi yang dilakukan oleh perpustakaan Unika yang mempunyai layanan kekinian tersebut. Menurutnya, perpustakaan saat ini juga sudah mulai berubah menjadi pemicu atau pendorong untuk terciptanya konten-konten lokal.
Dan perpustakaan Unika telah menyediakan fasilitas ruang Speda untuk memproduksi atau menghasilkan konten-konten lokal. Jadi sewaktu-waktu dibutuhkan para dosen bisa membuat materi pembelajaran dengan konten lokal di ruang yang compact, atau kalau istilah saya menyebutnya sebagai box atau kotak yang bisa menghasilkan karya yang luar biasa,” jelasnya.
Harapannya, dengan menggunakan perangkat VR Library ini para mahasiswa dapat memahami isi dari buku kemudian bisa meminjam buku tersebut. Disamping itu, dengan perangkat VR Library pengguna layanan perpustakaan juga bisa tidak harus berada di dalam ruangan perpustakaan namun bisa melakukan peminjaman dari luar setelah melihat ilustrasi yang ada.
Dengan menggunakan aplikasi di perpustakaan, pengguna bisa mendengar dan melihat isi dari buku yang sedang disorot oleh perangkat keras gadget tadi, tukasnya.
AYO BACA : Perguruan Tinggi Wajib Ikut Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi