GAJAHMUNGKUR, AYOSEMARANG.COM -- Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) membuat webinar untuk membahas kepedulian terhadap Papua pada Rabu 21 Juli 2021.
Webinar ini bekerja sama dengan LPSDM Freeport, Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK),Universitas Cenderawasih, Universitas Musamus Merauke, dan Binterbusih.
Dalam webinar yang bertajuk “Papua Satu Hati Satu Tujuan” ini dihadiri oleh beberapa narasumber seperti Drs Albertus Istiarto MA yang merupakan salah satu dosen Unika Soegijapranata sekaligus sebagai pendamping mahasiswa Papua PPMTP Unika Soegijapranata.
AYO BACA : Rayakan Dies Natalis ke-37, Fakultas Psikologi Unika Gelar Bazar Intelektual
Albertus dalam materinya memaparkan jika masyarakat perlu diberi tentang khazanah Papua. Sebab tanah timur Indonesia ini kaya akan sumber daya alam serta kebudayaan.
“Webinar ini bertujuan diantaranya adalah memberi masukan agar kaum intelektual muda Papua mau memperhatikan peningkatan mutu pelayanan pendidikan,kesehatan,sosial ekonomi di wilayah Papua yang berpihak pada kepentingan lokal,” paparnya.
Dia juga berharap, webinar ini bisa member gagasan yang komprehensif untuk mempersiapkan SDM Papua yang handal. Hal ini mungkin juga tercermin dalam sesi tanya jawab yang mempersoalkan pendidikan dasar dan penyerapan tenaga kerja.
AYO BACA : Sejumlah Mahasiswa FK Unika jadi Relawan Kegiatan Vaksinasi
“Di bidang pendidikan dasar terutama di daerah pedalaman masih dijumpai kekurangan guru, maka diharapkan para putra daerah dengan dukungan pemerintah setempat serta kolaborasi dengan sektor swasta maupun pendidikan, untuk mempersiapkan tenaga muda asli daerah yang akan bersedia untuk membangun daerahnya dengan kompetensi yang telah mereka dapatkan,” terangnya.
Masalah klasik yang sering muncul adalah tidak adanya guru yang bisa tinggal di daerah untuk member pendidikan yang baik. Maka ini menjadi tantangan bersama untuk mengupayakan tenaga pendidik PGSD yang sanggup dan bersedia pulang ke pedalaman dan menjadi guru di sana.
Namun tentunya tidak hanya soal pengetahuan saja, tapi pendidikan tentang kepribadian untuk mau membaktikan diri membangun daerahnya dan dengan senang hati mau menjalankan tugasnya sebagai pendidik di pedalaman.
Terakhir Albertus juga mengungkapkan jika orang-orang pedalaman yang sudah terdidik bisa juga membantu pendidikan anak-anak di pedalaman dalam hal membaca, menulis dan berhitung serta pendidikan dasar lainnya.
“Sedangkan untuk mengemas dan mengolah sumber daya alam yang melimpah di Papua maka dibutuhkan kreativitas kaum muda untuk menjadikannya sebagai komoditi yang bisa dipasarkan ke daerah lain secara modern termasuk di bidang seni,” tandasnya.
AYO BACA : Fakultas Teknik Unika Lantik 24 Mahasiswanya dalam Program Profesi Insinyur (PPI)