Mengenal Sosok KH Muchlas, Perintis Awal Pawai Rolasan Tegal

- Jumat, 8 November 2019 | 15:06 WIB
KH Muchlas Tegal. (dok)
KH Muchlas Tegal. (dok)

TEGAL TIMUR, AYOSEMARANG.COM - Pawai Rolasan Panggung digelar rutin tiap tahun di Kota Tegal dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Seperti yang digelar Jumat (8/11/2019) malam, pawai digelar warga Kota Bahari di Alun-alun.

Merunut ke belakang sejenak, pawai rolasan tersebut tidak lepas dari sosok ulama besar KH Muchlas yang wafat tahun 1964.

AYO BACA : Kuota Rekrutmen CPNS Pemprov Jateng 1.409, Catat Tanggalnya

Menurut peneliti sejarah KH Muchlas, A. Zaini Bisri, tradisi Pawai Rolasan awalnya dikenal sebagai Pawai Oncor, karena peserta membawa obor saat belum ada listrik, Kiai Muchlas berusaha mempersatukan umat Islam di Tegal.

Pawai Rolasan dimulai tahun 1949 dan sempat vakum selama 22 tahun di era Orde Baru karena kecurigaan pihak penguasa.

Lewat tradisi pawai itulah Kiai Muchlas menghimpun berbagai kelompok umat untuk tampil bersama dalam rangka memperingati Maulid Nabi, kata Zaini.

AYO BACA : Ganjar Ancam Ngetak Ndas Calo CPNS

Dikatakan, jasa KH Muchlas dirasakan hingga sekarang. Kehidupan sosial umat Islam dan masyarakat Tegal relatif rukun dan minim gesekan. Perbedaan pendapat dan pandangan dalam masalah agama dianggap hal yang lumrah.

Di masa lalu, lanjut dia, Pawai Rolasan bukan hanya diikuti berbagai ormas dan lembaga pendidikan Islam, tetapi juga elemen-elemen masyarakat Tegal yang lain.

Bahkan ada juga komunitas Tionghoa yang ikut tampil dengan menampilkan barongsai. Hal ini karena Kiai Muchlas di masa hidupnya dihormati oleh berbagai kalangan masyarakat di Tegal dan sekitarnya, katanya.

Menurut Zaini, Kiai Muchlas adalah sosok ulama yang diterima baik oleh kalangan NU, Muhammadiyah maupun ormas-ormas Islam yang lain.

Beliau pernah menjadi penasihat Masyumi di Tegal pada dasawarsa 1950-an. Beliau seorang ulama ahlussunnah wal jamaah yang berpandangan luas dan modern. Kiai Hasan Robil, tokoh Assalafiyah Randugunting, berani mendirikan salat Jumat di masjidnya setelah mendapat persetujuan dari Kiai Muchlas. Dulu salat Jumat hanya di Masjid Agung Kota Tegal, jelasnya.

AYO BACA : Warga Kendeng Mempertanyakan Penerapan KLHS

Halaman:

Editor: Abdul Arif

Tags

Terkini

X