Potensi Longsor Sesar Minor, Desa Jolosekti Dipasangi EWS

- Sabtu, 29 Februari 2020 | 11:10 WIB
Kepala Pelaksnan BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi Baju merah hitam, memimpin langsung padangan alat Early Warning System (EWS) di Dukuh Teropong, Desa Jolosekti Kecamatan Tulis, Jumat (28/2/2020). (Muslihun/Kontributor Batang)
Kepala Pelaksnan BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi Baju merah hitam, memimpin langsung padangan alat Early Warning System (EWS) di Dukuh Teropong, Desa Jolosekti Kecamatan Tulis, Jumat (28/2/2020). (Muslihun/Kontributor Batang)

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Luasan tanah amblas Dukuh Teropong, Desa Jolosekti, Kecamatan Tulis Kabupateng Batang, Jateng sudah meluas. Dari data awal sekutar 15 hektar yang terdampak sesar minor, kini tercatat Balai Energi dan Sumber Daya Mineral (BESDM) Jateng sudah mencapaia 24,65 hektare. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksna BPBD kabupaten Batang, Ulul Azmi, Sabtu (29/2/2020) di Posko Bencana kantor setempat. 

AYO BACA : Tanah Desa Jolosekti Seperti Bubur, Bupati Batang Peringatkan Warga

Ia juga mengatakan, berdasarkan kajian BESDM dalam radius tersebut, pada areal pertanian di kedalaman 30-35 meter kondisinya sudah seperti 'bubur'. 

"Oleh Karena itu, untuk antisipasi dan meminimalisir korban ataas anomali longsor karena seasar minor, kita sudah pasang Early Warning System (EWS) pada Jumaat (28/2)." kata Ulul Azmi. 

AYO BACA : Jamu PSIS, Pelatih Persipura Berharap Magis Tod Ferre

Dijelaskan pula, EWS merupakan alat sistem peringatan dini untuk memberitahukan akan timbulnya kejadian alam, dapat berupa bencana maupun tanda-tanda alam lainnya. 

"Peringatan dini pada masyarakat atas bencana merupakan tindakan efektif mencegah banyaknya korban jiwa dalam sebuah bencana," katanya. 

Perlu diingat, meski teknologi dan kajian ilmiah mampu menentukan potensi gempa dan longsor, akan tetapi hingga saat ini teknologi belum mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan bencana gempa dan lainya akan terjadi. 

Tapi setidaknya alat EWS diharapkan bisa meminimalisir bencana. Dan sesuai arahan dari BESDM area 24,65 hektar berupa sawah dirubah menjadi tanaman keras, hal ini untuk memperlamat bencana longsor.

"Saya harap masyarakat menjaga alat EWS tersebut,  karena manfaatnya besar utk keselamatan  masyArakat di lokasi bencana," tutup Ulul. 

AYO BACA : Jenazah Siti Khotijah Negatif Korona, Bupati Batang Imbau Masyarakat Tak Khawatir

Editor: Adib Auliawan Herlambang

Tags

Terkini

X