BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Direktur PT Perkebunan Nusantara IX, Tio Handoko mengatakan, kunjungan DPR RI komisi VI akan mempercepat peluang dan ide untuk akselerasi keputusan politik disemua Kementerian yang terlibat dalam Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
"Kunjungan DPR RI memperjelas kearah lengkapnya pembangunan KIT Batang, sehingga nantinya ada akselerasi keputusan politik yang diputuskan DPR," jelasnya, Kamis (22/7) di aula Kantor bupati Batang.
Progres pembangunan KIT Batang sangat cepat lanjutnya Tio Handoko, belum genap satu bulan kini sudah sampai pada kajian master plan nya, diharapkan Presiden Joko Widodo progres pembangunan sudah dimulai akir tahun 2020.
AYO BACA : Perumda Batang Miliki Saham 10% di KIT Batang
"Menurut Kepala BKPM kalau pembangunan KIT Batang sudah mencapai 100% akan bisa bersaing dengan kawasan industri di Asia,"jelas Tio Handoko.
Direktur PT. Pembangunan Perumahan Yul Ari Pramuraharjo mengungjapkan, harga sewa hak guna bangunan KIT Batang sangat murah dari Vietnam.
"Harga sewanya harus lebih murah dari negara lain, karena sudah jadi komitemen kita. Kalau Vietnam sewanya Rp1,3 juta per meter pesegi, Cina Rp1,2 juta, Malaysia dan Tahilan Rp1,2 juta. Kita sesuai arahan Presiden harus di bawah Rp1 juta per meter pesegi," ungkapnya
AYO BACA : Operasi Patuh Candi Satlantas Surakarta Beri Surat Teguran 17 Pelanggar
Dijelaskan pula, semua investor yang di KIT Batang nantinya akan sewa hak guna bangunan dengan jangka waktu sampai 80 tahun, sehingga tanahnya masih milik NKRI.
Direktur Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Rachmadi Nugroho menambahkan, Pembangangunn KIT Batang menjadi momen bagus karena Presiden sudah mendukung, DPR RI juga sangat mendukung melalui Komisi VI.
"Maka langkah kedepan KIT Batang harus sangat kompetitif dengan model baru yang semua Kementerian, BUMN dan Perumda Pemkab Batang terlibat," kata Rachmadi Nugroho.
Ia menjelaskan, sewa murah bukan salah satu variabel yang menentukan investor masuk ke suatu daerah, tapi juga fasilitas pendukung yang dapat mengurangi harga produksi perushaan.
"Untuk pembangunan KIT Batang dengan luar 4300 hektar, yang sementara akan dikembangan 450 hektar nilai pembiayaanya pembangunanya masih kita kalkulasi," pungkasnya.