SOLO, AYOSEMARANG.COM – Dinas Pedagangan (Disda) Kota Surakarta memperpanjang penutupan Pasar Harjodaksino selama tujuh hari ke depan, tepanya mulai tanggal 26 Oktober hingga 1 November.
Kebijakan penutupan sementara ini dilakukan setelah satu dari dua pedagang sayuran di los pasar tersebut meninggal dunia pada Senin (26/10/2020).
AYO BACA : Kampanye Zero Waste, Duo Bikepacker Spanyol-Indonesia Gowes dari Jogja hingga Sabang
Lurah Pasar Harjodaksino, Listianto membenarkan perpanjangan penutupan pasar tradisional tersebut.
“Kalau SE kemarin, penutupan berakhir Senin (26/10/2020), pukul 00.00 WIB. Tapi, hari ini diputuskan diperpanjang hingga 1 November setelah satu pedagang positif Covid-19 meninggal dunia,” jelas Listianto.
AYO BACA : Kabupaten Banyumas Siapkan Rp4,3 Miliar Hadapi Bencana di Musim Hujan
Ia mengatakan pedagang baru bisa kembali berjualan pada tanggal 2 November. Perpanjangan lockdown Pasar Harjodaksino juga sudah diberitahukan pada pedagang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pedagangan (Disdag) Kota Surakarta, Heru Sunardi mengemukakan, penutupan pasar tersebut setelah pihaknya berkoordinasi dengan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surakarta.
“Penutupan ini sekaligus untuk menyemprot disinfektan dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di Pasar Harjodaksino,” tuturnya.
Selama penutupan, upaya tracing dan uji swab massal akan dilakukan untuk para pedagang pasar yang pernah berkontak dengan tiga pasien positif Covid-19.
Upaya ini perlu dilakukan mengingat temuan kasus Covid-19 di Pasar Harjodaksino ternyata berkaitan dengan sejumlah kasus pasien positif lain yang meninggal dunia beberapa bulan sebelumnya.
“Paling tidak ya 50 orang yang sempat berkontak atau berada di sekitar kios pedagang yang terkonfirmasi positif itu. Dan juga di sejumlah titik yang sering disinggahi si petugas kebersihan yang juga dinyatakan positif,” jelas Heru.
AYO BACA : Sekjen PMI Pusat Sudirman Said Diskusi 4M di Ponpes Tazaka