TEGAL, AYOSEMARANG.COM -- Kasus penyiraman bensin oleh seorang pedagang kaki lima (PKL) kepada anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tegal akhirnya diselesaikan secara damai atau dengan kekeluargaan.
Keduanya sama-sama legowo dan saling memaafkan atas kejadian yang terjadi pada saat penertiban PKL, Jumat (16/10/2020).
Hal itu diungkapkan Kasatreskrim Polres Tegal Kota, AKP Syuaib Abdullah saat dikonfirmasi, Selasa (27/10/2020).
AYO BACA : Viral Video Ibu-ibu PKL Tegal Dikeroyok Satpol PP, Begini Pengakuan Satpol PP
"Oh iya, kasus laporan penyiraman bensin oleh PKL kepada anggota Satpol PP Kota Tegal diselesaikan kekeluargaan. Kemarin kita undang keduanya dan memediasi. Alhamdullillah keduanya saling legowo dan memaafkan," katanya.
Menurutnya, PKL Kota Tegal yang bernama Yuli (45) telah mengakui salah dan khilaf telah menyiramkan bensin kepada anggota Satpol PP Kota Tegal.
"Di situ Yuli mengakui kalau memang telah terjadi penyiraman kepada anggota satpol pp. Hal itu disebabkan karena waktu itu lagi emosi," bebernya.
AYO BACA : Jadwal Lengkap Liga Champions Rabu 28 Oktober Dini Hari
Begitu juga anggota Satpol PP Kota Tegal yang menjadi korban penyiraman bensin, Uhandi. Ia memaafkan perbuatan penyiraman bensin terhadap dirinya.
"Satpol PP yang disiram juga sudah memaafkan kejadian itu. Satpol juga meminta maaf kalau pada saat melakukan kejadian ada tindakan kasar saat mencoba merebut korek dari tangan Yuli," ucapnya.
Sementara terkait cuplikan video yang memperlihatkan pengeroyokan satpol kepada PKL yang diunggah Yuly Any di sebuah grup facebook, Kamis (22/10/2020) itu tidak benar.
"Terkait video yang viral yang menyebut ada pengeroyokan dari Satpol PP ke PKL, itu sebenarnya satpol pp sedang merebut korek yang dibawa oleh Yuli. Bukan mengeroyok," ungkapnya.
AYO BACA : Operasi Yustisi di Tegal Berlangsung 4 Kali Sehari, Disiplinkan 3M
